Selasa, 11 April 2017

Perjalanan Tugas Dinas Luar 1

Perjalanan Tugas Dinas Luar 1

Perjalanan Tugas Dinas Luar 3

Cerita ini hanyalah fiktif dan khayalan belaka 
Tokoh dalam cerita ini :

Aku (Pak Sardi ) : Umur 44 tahun, gempal, berbulu dada, tinggi 170 berat 80 kg, berkumis tebal, maried, manly, macho, rule sex : Vers (bot)
Pak Doni : Direktur Marketing tempat ku bekerja, umur 55 tahun, perawakan, tinggi 165 cm berat 75 cm, berkumis, gempal, sedikit botak bagian depan keturunan chinese berkulit putih, bermata sipit, humoris, married, putih, Rule Sex (Bot).
Pak Beni : Pengacara , umur 45 tahun, perawakan tinggi 170 75 kg gempal manly berkumis berbulu dada, putih, rapi, married, Rule Sex (Pure Top)
Pak Cipto : Satpam hotel, umur 40 tahun, perawakan tinggi 170 cm berat 75kg, perawakan gempal, hitam, berkumis, married rule sex ( Verst Top).
Pak Yahya : Manajer hotel umur 45 tahun, perawakan tinggi 170cm, berat 85 kg, hitam manis keturunan arab, berbulu dada, brewok tipis, berkaca mata, gempal, married, Rule Sex (Pure Top)
Uda Nurdin  : Penjual Nasi Goreng umur 40 tahun, perawakan tinggi 160 cm berat 70 Kg, gempal berkumis, maried, manly, Rule Sex (Vers Bot)

Pak Bakar  : Satpam Komplek perumahanku umur 50tahun, perawakan Tinggi 170 berat 85 Kg , Brewok Hitam, cepak, Maried, gempal, Rule Sex (Bisex top).


Pukul 17:00 aku masih berada dimeja kerja ku, aku ada seorang manajer marketing di perusahaan tempatku bekerja, Deadline dari atasanku (Pak Doni) membuatku harus lembur malam ini, untuk kerja target katanya. Arghhhhhhhhhhhhhhh capek dan pegal banget badan ini, tapi aku harus tetap semangat untuk menyelesaikan semua pekerjaanku ini, data - data dari staf ku sudah selesai mereka kerjakan kini aku harus melakukan analisa yang cepat dan tepat untuk kemajuan perusahaan tempatku bekerja.
Ruangan tempat kerjaku kali ini dingin sekali, membuatku jadi kebelet pipis jadinya, sudah ga kuat lagi bergegas aku berjalan kearah toilet kantor, saat melintas ruangan Pak Doni aku melihat atasanku masih sibuk di meja kerjanya, beliau adalah atasan yang baik belum pernah beliau marah marah ataupun kecewa dengan kinerja ku selama ini, tapi kalau beliau sudah bilang “deadline” itu mau tidak mau sebagai bawahannya aku harus segera menyelesaikan tugas yang diberikan. Perawakan Pak Doni ini kalau aku deskripsi kan dia gempal tidak terlalu tinggi, berkulit putih karena masih ada keturunan chinesenya tapi ngomongnya medok banget rambut sedikit botak, berkumis , rapi dan selalu wangi.
Akhirnya sampai juga aku ditoilet kantor, aku memilih urinoir paling ujung. Segera kubuka resleting celana ku, udara dingin ac diruangan kerjaku membuat kontolku mengkeret kedinginan hehehee. Ssssrrrrrrrrrrr begitu derasnya keluar air kencingku keluar dari ujung kontolku, lega itulah yang kurasakan, air kencingku berwarna putih, artinya aku sudah minum cukup air putih hari ini, jadi aku sehat.
Entah sejak kapan ada orang berdiri kencing di urinoir disebelahku. Baru aku menyadari kalau orang yang berdiri disebelahku adalah Pak Doni, aku tidak berani menegurnya hanya diam saja, tapi ekor mataku bisa melirik kesamping hehehe penasaran sama kontol nya heheehe, aku tersenyum melihat gaya dia kencing karena celana yang dipakainya dibuka semua dipelorotkan kebawah dia mengeluarkan batang kontolnya dibalik celana dalam putih ketat yang dipakainya, ohhhh seksi juga pikirku, sepintas batang kontolnya kulihat tidak terlalu besar memang, tapi karena orangnya adalah tipe yang kusukai jadi tetap seksi dimataku hehehehe.
Tiba-tiba  Pak Doni mengajakku bicara sambil dia kencing, dia bilang “kencing juga Pak Sardi” iya pak jawabku, abis ac diruangan kerja ku dingin banget Pak kataku, iya sama neh pak aku juga kebelet pipis karena merasa dingin banget. Itulah pembicaraan singkatnya, sepintas dia melirik kebawah kearah kontolku yang telah selesai mengeluarkan air kencing, buru buru aku memasukkan kedalam dan meresleting kembali celanaku, dan dia pun menyelesaikan kencingnya dan memakai celana nya kembali. Selesai kencing kami berdua berjalan bersama kedalam ruangan kantor sebelum dia masuk keruangannya, dia bilang “Pak Sardi nanti sebelum pulang keruangan saya ya, ada hal penting yang ingin aku bicarakan, Siap Pak jawabku.
Pukul 21:00 akhirnya pekerjaan ku selesai juga, aku melakukan streatching pada tangan dan badanku, penat juga  capek dikejar deadline, tapi aku puas akhirnya bisa selesai tepat waktu, dan aku yakin semua analisa yang aku buat sudah akurat dan yakin kalau Pak Doni akan puas dengan hasil kerjaku dan teamku. Aku kemudian mengeprint hasil kerjaku, dan setelah terprint semua aku masukkan kedalam map untuk diserahkan ke Pak Doni. Aku mengsms istriku dirumah kalau aku baru selesai lembur, dan menyampaikan ke dia kalau sampai rumah sekitar pukul 22:30 malam, istriku nitip dibelikan martabak telor kesukaannya, iya saying kataku.
Akupun membawa map hasil kerjaku, kedalam ruangan Pak Doni, aku mengetuk sopan pintu ruangannya, tok tok tok. Hampir 2 kali aku mengetok pintunya, tapi tidak ada sahutan, mungkin kurang keras pikirku, aku mengetok kembali pintu ruangan nya dengan sedikit lebih keras, akhirnya ada sahutan juga dari dalam, masuk, terderngar suara berat Pak Doni. Eh Pak Sardi, silahkan duduk Pak, maaf tadi aku lagi mendengarkan music pake headset jadi ga dengar kalau ada yang ketok pintu. “ Bagaimana Pak Sardi dengan deadline nya apa sudah diselesaikan?” siap sudah pak jawabku. Wah bagus itu, coba saya lihat hasilnya Pak, akupun menyerahkan hasil kerjaku, dan mulai dibaca perlahan lahan olehnya, aku yang duduk dihadapannya memiliki waktu yang lama untuk mengaggumi ketampanan beliau, aku lihat ekspresinya begitu serius, kadang merengut kadang tersenyum kadang serius lagi, kadang geleng-geleng semuanya komplit. Akhirnya Pak Doni buka suara setelah membaca hasil kerjaku, ada beberapa hal yang dia tanyakan padaku, dan aku bisa menjelaskan secara rinci tentang apa yang dia tanyakan, tapi dia masih kurang yakin dengan beberapa hal di analisaku, dan dia menyarankan aku mengkoreksi di bagian promosi product, dia mencoret beberapa data yang menurutnya kurang pas dan menambahkan detil detil  promosi product, aku pun memperhatikan dengan serius dan berpikir bahwa atasanku sangat cerdas, dia bisa berpikir dampak dampak dan keuntungannya, dan aku pun setuju dengan koreksi yang diberikan, selebihnya beliau puas atas kinerjaku dan team ku. “Ok Pak sardi ini sudah bagus, tinggal ditambah detil2 yang aku tambah tadi, dan kalau sudah dikoreksi tolong ditaruh di meja saya nanti ya. Sebentar lagi saya mau pulang, jadi tinggal pak Sardi taruh di meja saja, biar aku tanda tangan besok”, ucapnya .
Siap Pak jawabku. “Sebentar Pak Sardi, ada hal penting yang ingin aku bicarakan, kebetulan Hari Senin-Rabu nanti ada pameran produk dan meeting cabang di Jogjakarta, Nanti kamu dan aku berangkat ke Jogja ya untuk mengadiri itu, siapkan saja data data kita setahun terakhir, siap Pak jawabku. Sebagai seorang manajer marketing, kebiasaan untuk menghadiri pameran, dan meeting diluar kota merupakan hal yang biasa kulakukan, tapi baru kali ini aku akan berangkat bersama atasanku, mungkinkah meeting kali ini sangat penting pikirku, ah sudahlah yang penting aku harus menyiapkan semua data yang diminta dan berangkat keluar kota bersamanya.
Permisi pak saya balik keruangan lagi, untuk mengetik koreksi  tadi, ujarku, silahkan Pak Sardi, aku juga mau pulang sekarang jangan lupa ya Pak Sardi dengan meeting dan pameran di Jogja nanti ucapnya, Siap Pak jawabku. Akhirnya Pak Doni berlalu keluar untuk pulang. Aku kembali keruangan kerjaku mengerjakan kembali tugasku yang mendapatkan koreksi dari atasanku, 15 menit kemudian akhirnya selesai sudah tugasku, akupun tersenyum puas,selesai jugaaaaa arghhhhhhhhhhhhhhhhhh desahku saat itu. Aku pun menaruh hasil kerjaku di meja kerja Pak Doni, dan aku merapikan tempat kerjaku dan bersiap siap untuk pulang juga,
Akupun melangkah keluar ruanganku, aku melihat masih ada beberapa orang dari bagian lain yang masih lembur, akupun tersenyum karena ada yang senasib dengan diriku, tapi kami semua bahagia mengabdi dikantor ini, karena salary nya yang besar dan uang lembur yang  besar pula sehingga kami melakukannya dengan penuh rasa tanggung jawab. Aku berpamitan pada orang orang yang kutemui diruangan lain dan melangkah keluar kantor.
Mobil Freed Putih ku sudah menungguku dengan sabar di parkiran kantor, dan akupun memasukki mobil kesayanganku dan melajunya sekencang2nya untuk kembali pulang kerumah, sebelum memasuki komplek perumahan  tak lupa aku membeli martabak telor pesanan dari istriku, kalau ga dibawa bisa bisa aku tidur di sofa nanti malam hahahahaha. Setelah martabak telor telah kubeli mobil yang kukendaraipun memasuki areal komplek rumah ku, suasananya sunyi karena sudah malam, tapi komplek perumahan tempatku tinggal sangatlah aman, karena satpam yang diberdayakan oleh warga bekerja dengan bertanggung jawab karena kami menggaji mereka dengan salary yang cukup layak, satu group biasanya kalau malam berjumlah 3 orang, kalau pagi sampai sore hanya 1 orang, total satpam yang komplek kami miliki berjumlah 6 orang. Mobilku pun melewati pos satpam komplek perumahan kami, karena mereka sudah tau kalau yang akan lewat adalah penghuni komplek mereka langsung mengangkat portalnya, tak lupa aku menyalami  mereka semua yang jaga, mengucapkan salam, disahut dengan sopan oleh mereka semua. Malam ini yang mendapat tugas jaga malam adalah Jono, Pak Bakar, dan Mang Jufri, akhirnya mobilku pun sampai didepan rumah ku setelah aku memarkirkan mobil akupun masuk kedalam rumah, aku memiliki kunci rumah sendiri, jadi aku bisa langsung masuk.
Didalam rumah kulihat istriku sedang menonton sinetron kesayangannya, sambil memainkan hpnya, “Ma ini martabaknya” iya pa makasih, papa ganteng deh katanya  hehehehe akupun tersenyum dengan ucapannya, aku tau maksud dari istriku kalau dia sudah memuji pasti ada maunya, akupun melepaskan baju kerjaku, ah penat juga enaknya mandi neh, akupun langsung mandi, tidak sampai 10 menit aku sudah selesai mandi, segar dan fresh badanku, selesai mandi masuk kamar untuk memakai sarung saja dan menemui istriku di ruang tamu untuk ngobrol2.


Di ruang tamu istriku lagi makan martabak sambil menonton tv, terlihat secangkir kopi sudah ada dimeja samping sofaku, aku tersenyum istriku pengertian sekali, dan akupun duduk disebelahnya, berbincang bincang sambil ikut menonton juga. Kemudian istriku menyampaikan keinginannya padaku, dia bilang pah hari minggu ini kita jalan jalan yuk sama bella (anakku yang bungsu) ke Ancol kata istriku, aduh mah papa lupa kasih tau neh sama mama hari minggu besok papa ada dinas luar ke Jogjakarta, gemana kalau minggu depannya ma? Gpp kan kataku, oghhhhh getu ya pak, gpp deh kan papa juga ada kerja, istriku pasti mendukung kalau itu urusan kerja karena istriku tau kalau kita bisa hidup mapan seperti sekarang karena kantor tempatku bekerja. Berapa hari nanti papa dijogja? Tanyanya sampai selasa ma, paling Rabu Pagi papa sudah sampai Jakarta, jadi papa sampai minggu libur ma, dan kita bisa jalan2 sama bella. Wah asik tuh pa jadi papa banyak liburnya minggu depan, apa kita ke asrama Surya (anak Sulungku yang lagi sekolah kedinasan di Bandung) aku dah kangen ama anakku ma minggu lalu kan aku ga ikutan kesana kataku. Ide yang bagus pa aku juga maunya bilang seperti itu ke papa, tak terasa tangannya mengelus2 kontolku dibalik sarung yang kupakai, aku tau kalau mala mini aku harus memuaskan istriku, hehehe. Akhirnya kamipun masuk kekamar tidur, didalam kamar aku memuaskan istriku, menggenjot genjot memeknya dengan kontolku yang masi standar aku masih punya keinginan untuk urut memperbesar kontol yang pernah Pak Jamal ceritakan, aku ingin lebih membahagiakan istriku, selain aku menyukai bapak bapak seusia dan lebih tua dariku, aku adalah seorang suami yang pengertian, seminggu minimal 3 kali aku melakukan kewajibanku sebagai seorang suami, memberikan jatah bathin padanya, setelah puas beradu birahi dengan istriku akhirnya kami terkulai lemas kepuasan, dan membersihkan diri selanjutnya tidur bersama dalam pelukan..

Bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar