Rabu, 19 April 2017

MUTASI Bagian 2




MUTASI 2

Cerita ini hanyalah fiktif dan khayalan belaka 
Tokoh dalam cerita ini :

Aku (Pak Gunawan ) : Umur 48 tahun, pekerjaan PNS, perawakan body gempal, tinggi 165 berat 75 kg, berkumis tebal, Duda, manly, macho, rule sex : Bot
Pak Made : Pengusaha dan Bapak Kos, umur 55 tahun, perawakan, tinggi 170 cm berat 80 kg, berkumis, gempal, putih, bermata sipit bukan chinese, berbulu dada, Duda, , Rule Sex (Top).
Pak Chandra : Perwira Polisi , umur 43 tahun, perawakan tinggi 170 80 kg gempal berotot, manly berkumis berbulu dada, putih, rapi, married, Rule Sex (Verst Top)
Pak Sultan : PNS (satu kantor) umur 48 tahun, perawakan tinggi 170 cm berat 85kg, perawakan gempal, hitam manis, berkumis,  brewok tipis, married rule sex ( Verst Top).
Pak Syarifuddin : Pegawai BUMN umur 52 tahun, perawakan tinggi 170cm, berat 85 kg,  gempal putih, berkumis , Duda, Rule sex (Bot).

Pak Komang pamit setelah aku merasa cocok tinggal disini, dan dia menyampaikan kabar bahwa besok pagi dia akan jemput pagi, sebagai hari pertamaku ngantor, mobil dinas belum aku terima saat itu, mungkin besok. Jam 07: 00 pagi saya sudah sampai disini ya Pak Gunawan kata Pak Komang saat itu.
“makasih banyak ya Pak Komang “ kata ku
“sama sama Pak, selamat beristirahat dan selamat datang di Bali Pak” dan pak komang pergi meninggalkanku ditempat tinggal baruku bersama tuan rumahnya Pak Made.
Aku pun mengemas barang barang yang kubawa, baju baju kumasukkan kedalam lemari, perlengkapan kerja kutaruh di meja kerja yang tersedia di kamarku ini. Setelah semuanya beres, Pak Made mengetuk pintuku ingin masuk, dia mengajakku ngobrol di ruang tamu, ingin berkenalan lebih jauh tepatnya dengan penghuni baru di rumah nya ini. Sebagai orang baru tentu aku akan bersikap sopan juga, dan ikut dengan nya turun ke ruang tamu, disana kami ngobrol panjang lebar tentang pekerjaan dan lain lain. Pak made ini orangnya sangat sopan dan lucu sehingga tak butuh lama buatku untuk bisa akrab dengan nya. Hanya saja tatapan matanya itu membuatku sedikit grogi, sangat tajam dan penuh arti, aku saat itu yang belum mengerti dunia percintaan sesame jenis  tidak menyadari arti sorotan mata itu.
Pak Made ini kalau ngobrol suka banget megang tanganku saat itu, dan menepuk pahaku, aku saat itu belum memiliki rasa gairah diperlakukan seperti itu. Malamnya Pak Gunawan mengajakku jalan jalan keliling kota Denpasar, akupun sangat antusias menerima tawarannya, sambil cari makan malam juga katanya. Pukul 19:00 malam kami berdua dengan menggunakan mobil mercy miliknya jalan jalan saat itu, Kota Denpasar dimalam hari sangat indah, tidak seramai kota Jakarta jadi aku bisa menikmati suasananya. Pak Made selain menjadi bapak kosku dia menjadi teman pertamaku saat ini, dia sangat baik mau mengajakku jalan jalan di hari pertamaku dikota Denpasar. Puas berkeliling kami makan di area jalan Teuku Umar dsana banyak bejejeran rumah makan. Tinggal diBali tidak membuat kesulitan aku terhadap makanan karena aku bisa makan babi, tapi aku tidak terlalu menyukai karena kolesterolku akan naik hehehe,takut makin gemuk pikirku. Selama jalan jalan dengan Pak Made aku bisa mengenal dia lebih dekat lagi, ternyata dia seorang pengusaha sukses yang kaya, tapi dia merasa kesepian karena anak anaknya yang jauh dari nya, dan dia juga seorang duda sama sepertiku, dia juga sudah mengetahui status duda ku ini, tak lupa dia juga menceritakan penghuni penghuni dirumah itu yang sedang pulang kampong.
Selesai makan kami kembali kerumah kontrakanku, rumah Pak Made tentunya hehehe, sampai rumah ternyata penghuni lainnya sudah kembali, karena besok sudah harus kerja lagi. Aku dikenalkan oleh Pak Made kepada kedua bapak bapak ini, namanya ternyata Pak Syarifuddin dia orang Banjarmasin kerja disebuah BUMN dengan jabatan yang lumayan tinggi dan Pak Chandra dia orang Surabaya seorang perwira menengah polisi, mereka berdua saat itu sedang ngobrol di ruang tamu sambil nonton tv, beberapa makanan khas daerah mereka ada di meja, dan akupun mengenalkan diriku pada mereka berdua.
Kedua bapak ini sangat sangat bersahabat , mirip Pak Made sehingga membuat aku lebih nyaman, karena kami sudah mulai akrab. Mereka berdua sangat santai saat itu, hanya memakai celana pendek ketat dan kaos singlet dan akupun belum nafsu melihat itu semua hehehe.
“Semoga betah Pak Gunawan, anggap rumah sendiri aja dan anggap kita seperti saudara sendiri, Kata Pak Syarifuddin.
“iya Pak, makasih semua ya sudah menerima aku jadi penghuni baru dirumah ini, dan dihari pertama aku sudah merasa nyaman. Tatapan mata mereka juga mirip yang kurasakan saat Pak Made memandangku , tapi aku abaikan saja karena sikap mereka yang sangat baik. Tak terasa kami ngobrol sampai jam 10 malam, cepat sekali kami akrab saat itu sudah sambil bercanda canda saat itu, sudah saling mengenal pekerjaan masing masing dan status pernikahan masing. Jam 11 malam aku undur diri ingin istirahat karena besok hari pertamaku ngantor, da nada acara serah terima jabatan dengan kepala kantor yang lama.
Aku masuk kedalam kamarku , karena malam ini adalah malam pertama aku tidur di tempat baru membuatku sedikit kesusahan untuk memejamkan mata. Aku berguling guling diatas kasurku saat itu, mencoba untuk bisa tidur karena belum juga bisa tidur, aku keluarkan kontolku kukocok kocok sendiri kontolku saat itu, berharap setelah aku ngocok aku jadi kecapaian dan ketiduran, 10 menit kemudian aku kehausan tapi dikamarku tidak ada dispenser, jadi aku ingin turun ke dapur dilantai bawah untuk mengambil minum. Saat keluar kamu baru akan melangkah turun, aku dalam keremangan melihat dua orang diruang tamu saat itu, mereka tampak berpelukan saat itu. Shock itulah yang kurasakan saat itu, karena aku tau yang berpelukan itu sesame bapak bapak.aku belum bisa memastikan siapa mereka. Aku yang melihat itu bukannya pergi malah penasaran dengan kelanjutan dari adegan itu. Aku mencari tempat yang nyaman untuk mengintip ini semua. Beberapa saat aku bisa memastikan kalau itu adalah Pak Syarifuddin dan Pak Chandra, kini kulihat mereka berdua berciuman saat itu, sedikit mual aku melihat adegan itu, tapi aku jadi penasaran. Seumur hidupku baru kali ini aku meihat ciuman antara sesame pria, apalagi sudah bapak bapak dengan status kawin seperti ini. Ciuman mereka berdua selayaknya pasangan suami istri sangat panas kuperhatikan bahkan lebih hot,  tak berselang beberapa lama kulihat kedua bapak ini membuka pakaian mereka masing masing,  dan kini mereka sudah bugil, kontol mereka sudah tegang sempurna, kontol Pak Chandra lebih besar kuliat saat itu, dan kontol Pak Syarifuddin lebih kecil seperti milikku. Yang bikin aku makin kaget adalah ketika Pak Syarifuddin kulihat berjongkok dan mengisap kontol besar dan pak Pak Chandra, damnnnnnn apa apaan ini, aneh sekali tapi karena hal ini pertama kulihat aku tetap melihatnya, bukannya malah pergi.
Tak kusangka adegan ini membuat kontolku ngaceng, aku bingung sendiri jadinya, kenapa aku horny melihat adegan sex sesame bapak bapak ini, bukankah aku pria normal. Adegan di ruang tamu lantai bawah makin hot saja kuliat saat itu,  kini mereka saling isap, dan tak berapa lama kemudian, Pak Chandra menunggingkan tubuh Pak Syarifuddin, tangan Pak Syarifuddin berpegangan pada sofa dan dibelakangnya kuliat pak Chandra menggesek gesekan kontolnya dipantat pak Syarifuddin. Aku makin shock dibuatnya, baru kali ini aku ngelihat dua orang bapak lagi ngentot hehehe, yang lebih aneh adalah aku merasakan birahi saat itu, dan kontolku didalam celana pendek yang kupakai mendesak sesak. Kini Pak Chandra sepertinya sudah memasukkan kontolnya kedalam pantat Pak Syarifuddin, Pak Chandra menggenjot pak Syariffudin dengan sangat kencang, sehingga Pak Syarifuddin mengerang ngerang kenikmatan, aku tidak menyangka orang segagah itu kenikmatan dientot kontol pikirku, karena pikiranku sudah kacau dan mulai horny melihatnya kukeluarkan kontolku dan sambil menikmati adegan sex itu aku mengocok ngocokkan kontolku pelan pelan.luar biasa aku menikmatinya  dan entah kenapa aku punya pikiran seandainya aku menjadi Pak Syarifuddin, dientot oleh Pak Chandra saat itu, hampir 10 menit aku menonton mereka berdua ngentot, hentakan hentakan Pak Chandra sangat luar biasa kuatnya, sungguh tangguh orang ini pikirku.desahan mereka berdua menggema di ruang tamu ini, apa mereka tidak taku kalau desahan desahan ini bisa membangunkan Pak Made ya? Pikirku, seandainya ketahuan apa mereka tidak takut diusir pikirku, ah mungkin mereka karena sedang horny jadi lupa segalanya, dan mereka juga lupa ada penghuni baru dirumah ini yaitu aku.
Kemudian kulihat Pak Syarifuddin merubah posisi tubuhnya kini dia tidur terlentang dilantai, dan mengambil bantal sofa kemudian dipakai ganjalan dipantatnya, kemudian mengangkang mengangkat kedua kakinya, kemudian pak Chandra dengan kontol ngacengnya, berjognkok ditengahnya dan kini kuliat Pak Chandra mengentoti Pak Syarifuddin dengan gaya konvensional, gilaaaaaa pikirku, tapi aku malah mempercepat kocokan pada kontolku sendiri. Makin gila lagi saat mengentot mereka berciuman bibir luar biasa pengalaman pertama yang kuihat ini.
15 menit Pak Chandra menggenjot tubuh Pak Syarifuddin kini dia mengentoti tubuh itu lebih kencang lagi, dan kulihat Pak Chandra menekan tubuhnya lebih dalam, dan mengejang ngejang beberapa kali tubuhnya, aku yakin dia sudah orgasme saat itu,  karena dia tidak lagi menggenjot tubuh yang ada dibawahnya itu, tanpa mengeluarkan kontolnya didalam tubuh Pak Syariffudin, dia mengocokkan batang kontol Pak Syarif, tidak sampai 5 menit kontol Pak Syarifuddin orgasme memuncratkan sperma di atas perutnya sendiri, dan hal menjijikkan yang kembali kulihat adalah Pak Chandra menjilati semua sperma yang ada diperut Pak Syarifuddin tapi malah membuat aku orgasme melihatnya sperma kutumpahkan pada celanaku saat itu agar tidak berceceran dilantai, kemudian dengan pelan pelan aku masuk kembali dalam kamar.
Didalam kamar aku sempat berpikiran untuk tidak akan lama tinggal disini,  karena hal aneh yang baru saja kulihat, tapi perasaan lain muncul ternyata aku menikmati adegan itu dan aku memantapkan diriku saat itu untuk tetap tinggal disini, dan kuanggap itu hanya variasi sex kedua bapak bapak perantauan seperti ku saja, dan entah kenapa aku juga ingin merasakan juga permainan sex sejenis ini entah bagaimana caranya.
Keesokan harinya aku sudah siap dengan seragam kerjaku dan turun ke ruang tamu, dibawah kulihat Pak Made, Pak Chandra dan Pak Syarifuddin sedang sarapan, mereka juga  siap siap berangkat kekantor, Sarapan ini dibuat oleh Pembantu yang datang Pagi sekalian bersih bersih kamar, dan datang kembali di sore hari untuk membuat makan malam, tidak menginap karena rumahnya juga dekat.
“Selamat Pagi bapak bapak” sapaku
“Selamat pagi Pak Gunawan  mari sarapan “ jawab Pak Made.
Dengan seragam kerja ketat yang kupakai ini, perut gempalku akan terlihat, dengan celana kerja yang lumayan ketat, pantat bulatku akan tercetak dan jendolan kontolku lumayan terlihat. Mereka bertiga seakan takjub melihatku pagi ini.
“Wuihhhh gagahnya Pak Gunawan ini, beda sekai kalau sedang pakai baju biasa “ kata Pak Made
“entah kenapa aku tersipu malu  dipuji oleh seorang bapak bapak berkumis”
Aku hanya tersenyum menanggapinya dan gabung ikut sarapan.10 menit kemudian Pak Komang sudah datang menjemputku. Dan aku berangkat kantor terlebih dahulu, karena memang aku ada acara padat pagi ini.
Dikantor ada acara pisah sambut kepala kantor lama  dan baru, aku yang menjadi bintang pada acara tersebut bersikap dengan santai saja, aku tidak ingin membuat kesan sombong terhadap anak buahku.. selesai acara pisah sambut diakhiri dengan acara serah terima jabatan. Dan aku sempat ngobrol kepala kantor yang lama menanyakan perihal masalah masalah yang harus aku selesaikan dikantor ini nanti, semua kugali karena aku akan bertugas selanjutnya untuk memimpin kantor ini. Dan sebagai penutup diakhiri dengan salam salaman dengan seluruh pegawai, saat acara salam salaman, tak kusangka aku bertemu sahabat lamaku yang kebetulan kami ada satu angkatan saat penerimaan pegawai, namanya Pak Sultan. Kami jadi histeris saat itu tak menyangka akan bisa bertemu disini. Tapi sekarang dia adalah anak buahku. Aku mengatakan pada Pak Sultan sesudah acara ini selesai untuk masuk keruanganku, ingin ngobrol ngobrol kataku, siap jawabnya.
Aku bersyukur ternyata ada temanku dikantor ini, jadi kalau ada masalah aku bisa menanyakan dia yang sudah lebih dulu disini. Hari pertama ku jadi kepala kantor, aku berkeliling ke seluruh ruangan , mengunjungi setiap seksi ruangan, berkenalan dengan pejabat dan pelaksananya, aku ingin menanamkan sikap yang bersahabat terhadap bawahanku. Semoga mereka terkesan dengan sikapku ini. Kepala Seksi bagian rumah tangga kemudian menyerahkan kunci mobil dinas untukku, sebuah mobil Toyota Rush berwarna hitam akan menjadi kendaraan dinasku selama bertugas diBali, aku mengatakan kalau aku tidak butuh sopir, karena kantor dan tempatku tinggal juga tidak jauh, dan aku bisa nyetir sendiri saja sekalian aku bisa menghafal jalan di Kota Denpasar ini, kecuali kalau ada acara keluar daerah baru aku memerlukan sopir ucapku.
Sore hari sekitar pukul 15:00 Pak Sultan main keruanganku, karena bertemu sahabat lama aku jadi senang, karena Pak Sultan inilah yang dulu kenalkan aku sama alm istriku. Kami ngobrol panjang lebar saat itu sambil mengenang masa masa susah dulu sampai kini sudah sama sama sukses, walau secara prestasi aku mendahuluinya, itu tak membuatku sombong, dan Pak sultan pun tau dengan sifat ku yang bersahabat dan tidak sombong. Ternyata Pak Sultan tidak mengajak keluarganya  saat tugas dibali, karena anak anaknya tidak mau diajak,sudah betah dikampung halaman katanya. Aku meminta bantuan Pak Sultan selama aku bertugas disini, dan menjadi kan dia tangan kananku disini. Tak terasa kami ngobrol sampai jam pulang, dan Pak Sultan pamit pulang aku pun juga ingin pulang tepat waktu, aku ingin berkeliling kota nyetir sendiri pikirku, aku ingin mengenal kota ini lebih jauh lagi. Sebelum pulang aku sempat mandi di kamar mandi yang ada diruanganku dan aku sudah menyiapkan pakaian santai mengganti pakaian kerjaku, dan menggantungnya dihangger dan kutaruh didalam mobil. Mobil yang kukendarai meluncur keluar gedung kantor, aku belum mempunyai tujuan mau kemana, aku hanya ingin keliling saja bermodalkan GPS yang ada dimobil aku berkeliling kota Denpasar. Beberapa Mall dikota Denpasar aku lewati, aku belum ada keinginan ke Mall, aku ingin kepantai pikirku, jadi aku setel GPS ku menuju pantai sanur, ternyata tak sampai 15 menit aku sampai, berkat GPS aku tidak nyasar. Aku  menikmati sore ini diPantai Sanur, sungguh indah pikirku, nyaman sekali tempat ini pikirku. Aku rebahkan tubuhku dipasir putih pantai sanur, membuatku sangat rilex, aku nyaman tinggal disini, aku yakin aku akan betah pikirku saat itu. Karena perutku sudah keroncongan aku mampir di café yang ada disana , menu makannya ada yang Indonesia jadi aku tidak terlalu kesusahan untuk memilihya, banyak sekali bule bule yang sedang makan malam disana, harganya pun mirip makanan yang ada di mall mall besar Jakarta jadi bukanlah hal yang bikin aku shock. Aku dari dulu ditanamkan oleh orangtuaku dan aku juga mengajarkan kepada anak anakku,kalau untuk masalah makanan jangan takut untuk keluar uang selama itu enak hajar saja. Hehehe hal ini lah yang membuat badanku lumayan subur, tapi dari olahraga renang yang kulakukan badan yang subur ini padat, tidak gendut.
Hampir 2 jam aku menikmati suasana malam pantai sanur sendirian saat itu, jam menunjukkan pukul 21:00 malam, aku ingin pulang saat ini ga enak kalau pulang terlalu larut takut disangkat tidak baik oleh penghuni yang lain.sampai dirumah kuparkirkan mobilku diparkiran rumah yang lumayan, mobil Pak Made, Pak Chandra dan Pak Syarifuddin juga tampak sudah terpakir disana berarti mereka sudah pulang. Didalam rumah kudapati mereka ada yang sedang makan, da nada ynag sedang nonton tv sambil ngobrol. Akupun bergabung dengan yang sedang nonton tv ngobrol bersama.
Pak made menawarkan aku makan, tapi aku mengatakan tadi sudah makan di Pantai Sanur,sambil jalan jalan kataku, karena mobil dinas sudah kudapat sekarang.
“wah jangan sampai nyasar pak kata Pak Made jangan sampai nyasar ke 66x katanya bercanda sambil tertawa.
Aku yang tidak tau apa itu menanyakan itu tempat apa pak.
Pak Chandra kemudian mengatakan itu tempat lokalisasi sambil tertawa
Aku pun iku tertawa jadinya. Pak Syarifuddin kuliat sudah selesai makan dan ikut bergabung saat itu dan kami ngobrol berempat. Aku bersikap biasa saja setelah melihat persetubuhan mereka berdua, sehingga Pak Chandra dan Pak Syarifuddin tidak curiga terhadapku. Entah kenapa mataku sekarang mulai suka melirik ke selangkangan bapak bapak ini. Apa aku mulai menyukai sesame jenis? Pikirku saat itu. Aku ijin masuk kamar saat itu, ingin ganti pakaian, dan kembali keruang tamu hanya menggunakan celana pendek ketat dan kaos singlet, ketiga bapak itu nampak bengong melihat kehadiran ku saat itu, mereka sepertinya menyukai ku dengan tampilan seperti ini, tapi aku bersikap santai dan cuek.aku merasa Pak Made sering curi curi pandang keselangkanku tapi dia pintar menutupi aksinya, akupun cuek saja.
Hari hari berlalu dikantor semua pekerjaan berjalan lancar, kondisi kaantor yang kuciptakan bersahabat membuat aku disenangi oleh anak buahku tapi mereka  juga menghormatiku, Pak Sultan pun senantiasa menjadi orang yang selalu membantuku. Di rumah kontrakan itu pun kami berempat semakin akrab, dan bahkan obrolan obrolan kamipun mulai menjurs jurus ke hal hal yang berbau sex, misalnya tentang kontol Pak Made yang ga disunatlah, tentang janda lah, tentang ngentot lah dll, hal yang biasa bagi bapak bapak seumuran saat ngobrol. Aku tidak menyadari bahwa obrolan obrolan itu hanya untuk memancingku saja.  Tak terasa aku sudah hampir 3 bulan tinggal disini, dan aku sangat betah disni, walaupun rumah dinas untukku sudah jadipun aku akan memilih untuk tinggal disini, karena aku tidak merasa kesepian. Aku mengikuti jadwal pulang  kampong Pak Chandra dan Pak Syarifuddin karena kalau aku tidak pulang aku sepi hehe, tapi kalau kami semua pulang kasihan Pak Made dia pasti yang akan kesepian..

BERSAMBUNG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar