Cerita ini hanyalah fiktif dan khayalan belaka
Tokoh dalam cerita ini :
Tokoh dalam cerita ini :
Aku ( Pak Cipta) : Umur 45
tahun, Karyawan Swasta, perawakan body gempal, tinggi 170 berat 80 kg, berkumis
tebal, Maried, manly, macho, rule sex : Bot
Pak Bara: umur 45 tahun, PNS perawakan, tinggi 175
cm berat 85 kg, berkumis, Maried, Duda, Rule Sex : verst Top.
Pak
Wira : umur 50 tahun, TNI perawakan tinggi 170 cm berat 80 kg,
berkumis, macho, gempal, berbulu dada, Maried, Rule Sex : Bi Top.
Malam ini aku berencana setelah pulang kerja nanti akan langsung
pulang ke kampungku di daerah jawa timur dengan menggunakan bus. Karena ada
keperluan yang sangat mendesak dan penting, karena orang tuaku sakit. Perkiraan
perjalanan kurang lebih akan memakan waktu sekitar 12 Jam. Bus yang aku
tumpangi akan berangkat sekitar pukul 20:00 kemungkinan aku akan sampai di
kampungku keesokan harinya. Aku pulang kampung sendirian saja karena istri dan
anak anakku tidak bisa ikut karena mereka sedang ujian sekolah. Aku suka pulang
dengan naik bus dan berangkat pada malam hari karena perjalanan pasti lancar.
Aku tiba di terminal pulo gadung pukul 19:00 malam kemudian aku membeli tiket
bus executive,setelah membeli tiket kemudian aku naik ke kursi yang aku
dapatkan, disebelahku masih kosong , semoga saja teman dudukku nanti adalah
bapak2 bapak seumuranku atau lebih tua dariku karena aku adalah seorang
bisexual yang juga menyukai laki laki paruh baya dan berkumis. Karena aku
membeli tiket nya mendadak aku mendapatkan tempat duduk di pojok belakang. Tak
lama kemudian ada dua orang bapak bapak yang datang bersamaan, kedua bapak ini
menarik perhatianku karena mereka sangat ganteng dengan kuminya yang lebat
sungguh macho pikiranku saat itu. nampaknya kedua orang ini saling mengenal
karena mereka nampak sambil ngobrol saat itu. salah satu bapak itu duduk
disebelahku, dan satu orang lagi duduk didepanku sebelum duduk bapak itu
melihat kearahku dan tersenyum manis, akupun membalas senyumnya
Penumpang bus malam ini lumayan hampir penuh, karena bis
executive maka disediakan selimut dan bantal kepala. Bapak ini kemudian duduk
disebelahku, kaki kami bersentuhan saat itu karena bapak ini duduknya
mengangkang, ada perasaan nyaman kurasakan karena kaki kami bersentuhan ini,
dan dia suka menggoyang goyangkan kakinya. Sambil menunggu bis ini berangkat
aku memulai obrolan basa basiku menanyakan arah tujuannya kemana dan ternyata
kami satu tujuan. Dan ternyata orangnya sangat bersahabat. Akhirnya kami
berkenalan saat itu, namanya Pak Wira, dari obrolan tersebut aku mengetahuinya
bahwa dia adalah seorang TNI yang bertugas di Jakarta, keluarganya ada di
kampung sehingga tiap sebulan sekali dia akan pulang kampung. Pantes saja bapak
ini gagah sekali pikirku saat itu dia mengenakan celana jeans biru yang ketat,
tonjolannya nampak besar terlihat dalam posisi dia sedang duduk, aku beberapa
kali mencuri pandang saat ngobrol dengan
dia. Mendadak aku menjadi horny sekali saat itu, karena aku sudah lama tidak
bercinta dengan sesame pria, aku jadi ingin ditembak lubang pantatku oleh
kontol, tak butuh waktu lama untuk kami menjadi akrab karena memang kami berdua
tipikal yang gampang berteman. Akhirnya bus pun siap untuk berangkat karena
penumpangnya sudah terisi penuh, dan lampu di dalam bus pun dimatikan. Beberapa
saat kami masih mengobrol mengenal lebih jauh, kadang kami selingi dengan
candaan.
Karena udara ac didalam bus sangat dingin membuat aku kedinginan
saat itu, aku ambil selimut yang tersedia dan menyelimuti tubuhku. Tangan kami
sama sama memegang pembatas kursi sehingga membuat bersentuhan. Ada perasaan
nyaman kurasakan aku merasakan pergelangan tangan Pak Wira penuh bulu, aku jadi
membayangkan badannya dalam keadaan polos apakah bulunya juga selebat bulu
ditangannya. Nampaknya Pak Wira pun tidak tahan juga dengan dinginnya AC
sehingga dia juga menyelimuti tubuhnya.
Sepanjang perjalanan kami mengobrol , Pak Wira tipikal orang yang suka
ngobrol dan bercanda sehingga waktu jadi tidak berasa tidak sangka kami sudah
keluar tol Cileunyi Bandung. Karena aku merasakan kantuk akupun ijin pada Pak
Wira untuk tidur, dan dia pun juga ingin tidur. Aku yang terlelap dikursiku
tiba tiba terbangun karena merasakan kepala Pak Wira Menyender di bahuku, dalam keremangan aku memandang wajah Pak Wira
yang terlelap menyender di bahuku, aku mengaggumi ketampanan dan kemachoan pada
dirinya. Kumisnya sangat tebal dan rapi bibirnya merah, seandainya saja dia
suka pada ku pikiranku mulai melantur hehehe.
Aku sebenarnya tidak keberatan kalau dia tidur menyender
dibahuku karena aku menyukainya, guncangan pada bus ternyata membangunkan
dirinya , karena tangannya membentur pembatas antar kursi. Dia yang melihatku
masih terjaga mengajakku kembali berbincang bincang, aku menyarankan pembatas
kursinya diangkat saja supaya lebih lega kataku. Pak Wira menyetujui saranku
sehingga tubuh kami makin mepet saat itu. kaki kita bersentuhan saat itu, aku
merasakan sensasi yang berbeda saat itu karena aku menyukainya. Sambil ngobrol
dia suka sekali menggerakan kakinya sehingga kaki kami sering beradu saat itu.
hal itu saja bisa membangkitkan birahiku saat itu dan kontolku menegang keras
dibalik celanaku. Beberapa saat kemudian terdengar dengkuran halus Pak Wira
ternyata sudah tertidur kembali, tangannya kini memegangi pahaku yang besar.aku
mencoba untuk tidur juga tetapi karena aku sedang dalam keadaan terbakar birahi
mataku susah untuk dipejamkan.
Tak lama kurasakan tangan Pak Wira bergerak gerak diatas pahaku,
karena ditutupi selimut dan keadaan didalam bus yang gelap membuat aksi dari
pak wira tidak ada yang melihat. Aku sempat kaget dengan aksi berani dari pak
wira, aku yang semua berpikiran kalau dia sedang bermimpi sehingga aku
mendiamkan dan menikmati saja. Aku berpura pura tidur saat itu, membuat
dengkuran dengkuran halus, sehingga aksi Pak Wira kurasakan semakin berani. Kini
elusan elusan tangannya tidak lagi di pahaku saja, kini sudah berada diatas
selangkanganku. Karena kontolku sudah tegang
aku yakin Pak Wira akan merasakan akan kekerasan kontolku dibalik
celanaku ini. aku tersenyum dalam hati karena beruntung bisa duduk dengan orang
yang aku sukai dan dia ternyata menyukaiku juga. Aku membiarkan aksi aksi Pak
Wira, walaupun nikmat aku berusaha menahannya tidak membuat desahan desahan
yang mencurigakan. Karena aku sudah tidak tahan, aku menggenggam tangan Pak
Wira, dan menatap wajahnya dan tersenyum manis kepadanya. Pak Wira pun membalas
senyumku tak kalah manisnya dan tatapan kami berdua seakan mengatakan bahwa
kami saling suka.
Aku mengelus tangan Pak Wira yang berbulu itu, sebenarnya aku
sangat ingin mencium bibirnya tapi kondisinya sangat tidak memungkinkan. Karena
selain belum terlalu larut malam banyak penumpang yagn belum tidur saat itu,
sehingga kami melakukan aksi pegang pegangan saja dibalik selimut. aku kemudian mengarahkan tanganku
keselangakangan Pak Wira, ternyata kontolnya juga sudah sangat tegang, dari
balik celana nya aku meremas remas kontolnya . aku bisa rasakan kontol Pak Wira
sangatlah keras, ukurannya aku perkirakan juga sangat besar sehingga membuat
aku gemas meremas remasnya dan aku sangat ingin bisa mengisap kontolnya itu,
dan juga ingin merasakan hujaman kontolnya didalam lubang duburku. Ternyata Pak
Wira orangnya berani juga, dia menarik zipper celananya kemudian mengeluarkan
kontolnya dari dalam celananya sehingga menyembulah kontolnya dan segera
kugenggam dengan cepat. Luar biasa kini aku bisa merasakan daging kontol yang
sangat keras dan tebal sebesar genggaman tanganku yang gemuk. Karena kami
melakukan aksi itu dari balik selimut dan gelapnya didalam bus sehingga tidak akan
ada orang yang mengetahui aksi kami saat itu.
aku melihat bibir pak wira mengucapkan kata buka dengan berbisik, dan
aku memahami bisikannya, sehingga aku menarik zipper celanaku dan mengeluarkan
kontolku yang sudah tegang keluar dari sangkarnya dan menyembul keluar, ukuran
kontolku standar saja, panjangnya kurang lebih 14cm diameter 3cm dengan tingkat
kekerasan yang lumayan. Kontolku pun juga kini sudah dalam genggaman Pak Wira,
dan dia mulai mengocok ngocok pelan kontolku dari balik selimut. nikmat sekali
dan akupun tak mau kalah untuk ikut mengocok kontolnya dengan pelan.
Ternyata Pak Wira orangnya sangat cerdas, selagi kami melakukan
aksi saling mengocok itu, dia mengajakku berbincang bincang tentang apa saja
untuk mengalihkan perhatian orang, padahal tangan kami berdua sibuk saling
mengocok. Hampir 15 menit kami saling mengocok saat itu, ternyata aku hampir
mencapai orgasmeku, aku memegang tangan pak wira memberi kode untuk
menghentikan aksinya, dan aku berbisik pelan mengatakan kalau aku mau muncrat,
dia pun tersenyum dan memahami bisikkan ku itu dan menghentikan aksi
mengocoknya, dan berbisik pelan juga bahwa dia juga hampir muncrat juga
barusan, sehingga kami tertawa pelan saat itu.
untuk mengalihkan perhatian kami kembali berbincang bincang, dan Pak
Wira mengatakan kalau nanti kita akan berhenti di tempat makan mungkin sekitar
sejam lagi akan sampai dan kita akan makan disana, kurang lebih sejam bus akan
berhenti untuk istirahat. Dan dia mengatakan dilanjutkan disana aja nanti
sampai muncrat katanya hehehe aku pun sangat tidak sabar menantikannya.
Akhirnya kami berdua memasukkan kembali kontol masing2 kedalam
celana, sejam kemudian bus nampak memasuki sebuah rumah makan yang saat itu
sepi hanya ada bus kami saja. Lampu pun dinyalakan dan kondektur bus
membangunkan penumpang bahwa kita akan makan malam dulu dan ternyata ban bus
ada yang bocor sehingga kemungkinan kita akan istirahat kurang lebih 2 jam ,
akupun tersenyum karena punya banyak waktu bisa bersama Pak Wira nanti. Aku melihat
wajah Pak Wira dalam kondisi bus yang sudah dinyalakan lampunya, guratan wajah
ganteng nampak sangat jantan bagiku, senyumnya begitu manis dan dia mengajakku
turun. Saat kami akan berjalan dia memanggil temannya yang duduk didepannya
untuk segera turun. Ada perasaan kecewa saat itu ternyata Pak Wira tidak
sendiri, dan apa mungkin kami akan melanjutkan aksi kami tadi yang sempat
tertunda. Akhirnya kami bertiga turun dari bus dan mengambil makanan yang
tersedia dirumah makan itu.kami bertiga duduk di satu meja. Pak wira
mengenalkan aku pada temannya, secara fisik dua orang ini ganteng ganteng dan
sesuai dengan selera ku, namanya Pak Bara, umurnya mungkin sama denganku kumis
nya yang lebat dan badannya yang gempal membuat aku terpesona. Saat kami
bersalaman dia memandangiku dengan tajam kemudian tersenyum manis padaku. Sambil
makan kami bertiga sambil ngobrol2 saling mengenal lebih jauh lagi. Pak Wira yang
makannya sangat cepat kemudian mengatakan ingin ke toilet dia memintaku untuk
menyusulnya dan meminta Pak Bara juga ke toilet kalau sudah selesai makan. Sebelum
berlalu dari meja dia mengedipkan matanya padaku dan tersenyum manis padaku,
aku jadi gee r dibuatnya, aku jadi tidak sabar aksi apa yang akan terjadi nanti
diantara aku dan Pak Wira. Pak Bara ternyata lebih dahulu selesai makannya
kemudia dia pamit untuk pergi ke toilet duluan, aku yang masih menyisakan
makanku kemudian mempercepat makanku 5 menit kemudian aku menyusul mereka yang
sudah dulu pergi ke toilet. Didalam toilet banyak bilik biliknya dan saat
itulampu dibilik toilet mati, hanya nyala dibagian wastafel saja sehingga
membuat di area bilik sangat gelap. Didalam toilet aku tidak menemukan Pak Wira
dan Pak Bara, karena suasana sepi akupun memanggil pak wira dan dia menyahut
katanya ada dipojok belakang. Akupun mendekat dan dia membukan pintu saat itu.
baru saja aku masuk dia sudah memelukku dan menciumi diriku dengan sangat
ganasnya. Bibirnya sangat lihai mencumbu bibirku, kumis kami berdua
beradu.lidahku dihisapnya sungguh sangat luar biasa gaya bercumbunya sangatlah
ganas. Kami berdua tidak terlalu banyak mengeluarkan desahan karena tidak ingin
membuat orang curiga. Sambil bercumbu, tangan Pak wira aktif membuka pakaian
yang aku kenakan sampai aku sudah bugil dan aku menggantungkan pakaianku. Ternyata
diapun sudah berbugil saat itu dia kembali memelukku dan kami berdua kembali
berciuman, aku peluk badannya yang penuh dengan bulu sehingga membuat birahiku
naik, dan kontolku menegang sempurna, kontol dia pun sudah tegang sejak tadi
menusuk nusuk perutku saat berciuman. 5 menit kami berciuman saat itu pak wira
mengatakan ingin menyalakan keran air
supaya ada suara sehingga desahan kami akan tidak terlalu kedengaran. Saat itu
dia kembali memeluku dan mengajakku berciuman tapi badan kami tidak
berdempetan. Kumis kami berdua kembali beradu saat itu, aku merasakan gaya
berciuman yang sangat berbeda saat itu, kali ini lebih kalem dan romantis, karena
gelapnya bilik itu aku tidak bisa melihat apa apa, saat aku memeluk badannya
aku merasakan hal yang aneh. Tubuh yang kupeluk saat ini tidak berbulu lagi,
tapi badan gempalnya sama. Aku tidak ambil pusing saat itu dan menikmati ciuman
ciuman ini. saat aku berciuman aku merasakan bongkahan pantatku ada yang buka
ternyata didalam bilik ini tidak hanya aku dan Pak Wira saja, tetapi ada Pak
Bara juga. Jadi aku sekarang ternyata sedang berciuman dengan Pak Bara. Luar biasa
aku sedang 3 some dengan dua orang bapak bapak gagah yang aku sukai dan itu membakar birahiku lebih
panas lagi. Aku menggegam kontol Pak Bara yang sudah mengacung tegak keras. Ukurannya
sepertinya hampir sama sepertiku aku mengocok ngocok pelan kontolnya dan diapun
menggegam kontolku dan dikocok kocoknya jgua, sambil kami berciuman, aku dan
Pak Bara saling mengocok. Dibawah sana aku merasakan Pak Wira sedang menjilati
lubang duburku, jilatannya sangat nikmat membuatku mabuk kepayang. Lubang duburku
dijilat abis oleh nya dan sesekali dia akan menggigit bongkahan pantatku
sehingga aku menggelinjang kegelian, karena posisi ku saat itu sedang berciuman
dengan Pak Bara sehingga aku tidak mengeluarkan desahan yang berlebihan
walaupun rasa nikmat yang kurasakan sangat luar biasa. Pak Wira kemudian
menjolokkan jarinya kedalam lubang duburku, aku yang memang seorang bot sangat
menikmati lubang duburku di manja oleh aksi jari jemari Pak Wira dan diselingi
dengan jilatan lidahnya. Aku menggoyangkan pantatku kiri kanan karena saking
nikmat dan geli yang kurasakan. Tak berapa lama kini aku merasakan gesekkan
batang kontol dari Pak Wira di celah lubang duburku. Jilatan tadi membuat
lubang duburku menjadi licin oleh air liur Pak Wira, dan kudengar Pak Wira
meludah aku rasa dia memakai air liurnya untuk pelumas pada kontolnya dia akan
menyodomiku saat ini, sebenarnya aku ingin merasakan mengisap kontolnya tapi
ternyata dia sudah ingin ke menu utama ingin menyetubuhi diriku. Punggungku ditekan
pak wira sehingga kini posisiku agak menungging aku berpegangan pada tubuh pak
bara saat itu. pak bara meremas remas seluruh tubuhku agar aku rilex sebelum
dientot oleh Pak Wira. Aku merasakan kepala kontol Pak Wira sudah menempel
dibibir lubang duburku, ditekannya pelan pelan kepala kontolnya sampai berhasil
menembus lubang duburku. Walau aku seorang bot dan sudah sering dientot oleh
bapak2 tetapi ukuran kontol pak Wira sangatlah besar, sehingga saat kepala
kontolnya berhasil menembus lubang duburku aku merasakan sedikit kesakitan
juga. Aku mengaduh pelan saat itu,
pertanda aku merasakan sakit, sedikit panas aku rasakan karena pelumas nya
kruang banyak. Pak Wira kembali mencabut kontolnya dan meludah kembali yang
banyak. Dan mencoba lagi memasukkan kontolnya kedalam lubang duburku. Satu hentakan
keras kurasakan sehingga kontol Pak Wira berhasil menembus lubang duburku, Pak
Bara yang tau aku akan merasakan kesakitan kemudian menciumi bibirku, supaya
aku tidak mengerasng ngerang kesakitan, Pak Wira menggoyang goyang pelan
kontolnya keluar masuk lubang duburku, kini rasa sakit itu telah hilang dan
rasa nikmat yang kuraih sangat luar biasa, hujaman hujaman kontolnya sangatlah
nikmat. Sudah lama aku tidak merasakan genjotan yang kuat seperti ini. saking nikmatnya kini pantatku kini sudah
mengimbangi genjotan dari pak wira. Pak Bara nampak menjilati putting susuku makin kelojotan aku menerima serangan lidah
Pak Bara pada putting susuku. Aku merasakan kenikmatan dobel saat itu. 5 menit
aku digenjot oleh pak wira, hujaman kontolnya sangat luar biasa membuatku mabuk
kepayang, Pak Bara mengarahkan kontolnya
di wajahku sehingga aku memasukkan kontolnya kedalam mulutku, aku mengisap
kontolnya dengan penuh perasaan sehingga membuatnya mengerang ngerang pelan
saat itu tidak ada tanda tanda ada orang yang akan masuk ke toilet saat itu,
karena kalau ada orang masuk suara pintu akan terdengar. Ketika ada suara pintu
kami pun akan menghentikan aktivitas kami sebentar, dan kembali melanjutkan
ketika orang itu sudah keluar dari toilet. Karena keadaan toilet yang sedikit
gelap itu tentu akan membuat orang akan buru buru untuk menyelesaikan
kencingnya atau cuci mukanya karena mungkin horror heheh.
10 menit sudah aku digenjot oleh kontol besar Pak Wira belum ada
tanda tanda dia akan mencapai orgasmenya, aku pun menahan orgasme ku agar
jangan sampai muncrat dulu karena kalau sudah muncrat jadi tidak nikmat lagi
rasanya saat dientot. Tak lama kemudian pak wira mencabut kontolnya dari dalam
lubang duburku, dan Pak Bara mencabut kontolnya dalam mulutku, dan dia berjalan
ke arah belakang.pantatku kini ada yang memegang, dan kurasakan gesekan kontol
dilubang pantatku, aku berpengangan pada tembok saat itu. sungguh geli rasa nya
merasakan gesekan kontol itu, tapi aku merasakan sedikit hampa saat kontol
besar pak wira dicabut dalam lubang duburku ini.aku mendengar suara cipokan
saat itu, kemungkinan pak wira dan pak bara sedang berciuman dengan dahsyatnya,
dan tak berapa lama sebuah kontol menusuk kencang kedalam lubang duburku, aku
sampai kaget atas serangan mendadak ini, walau sedikit berbeda aku merasakan
kontol ini lebih kecil dari yang tadi, aku tau kalau yang kini mengentoti
diriku adalah pak Bara, walau ukurannya lebih kecil dari kontol Pak Wira
ternyata gaya dia menghujamkan kontolnya sangatlah hebat, rasa nikmat yang
kurasakan sangatlah luar biasa, gerakan lembutnya kiri dan dan kekanan dan
kadang disertai dengan tempo hujaman yang lebih kencang dank eras membuat ku
mabuk kepayang. Aku sampai mengerang
mengerang pelan dibuatnya, sungguh luar biasa kedua bapak ini, style mengentot
mereka berbeda dan mampu memberikan aku kenikmatan yang tiada tara. 10 menit
pak Bara mengentotiku, dan tiba tiba dia berhenti menggenjotkan kontolnya pada
lubang duburku, dan subah dorongan kencang kurasakan, dan kudengar Pak Bara
mengaduh menahan sakit, dan aku tau kalau kini dia sedang dientot oleh pak
wira. Posisi pak bara berada ditengah tengah saat itu, dia akan merasakan kenikmatan yang sangat
luar biasa menurutku karena kontolnya sedang tertancap dalam lubang duburku,
dan lubang duburnya kini dientot oleh Pak Wira. Walaupun Pak Bara tidak
menggenjotkan kontolnya kedalam lubang duburku, tapi, karena genjotan Pak Wira
dibelakang yang sedang mengentotnya membuat kontolnya ikut bergerak maju mundur
dengan sendirinya. Hampir 5 menit kami
dalam posisi itu, dan aku mendengar Pak Bara tidak mampu menahan nikmat yang
dia rasakan, Pak Wira nampak makin kencang mengentoti Pak Bara sehingga aku
merasakan semburan hangat didalam lubang duburku , semprotan sperma pak bara
sangat banyak aku rasakan sehingga lubang duburku jadi penuh dengan spermanya,
dia mengerang nikmat menuntaskan orgasme yang dirasakan saat itu, dan mencabut
kontolnya dari lubangku, tak berselang lama, kembalikurasakan kontol besar pak
wira menembus lubang duburku, yang sudah basah dipenuhi sperma pak bara,
sehingga membuat pak wira lebih mudah untuk memasukkan kontolnya . kali ini
genjotan genjotannya sangat nikmat karena sudah sangat liicin dibantu dengan
sperma yang ada dalam lubang duburku. Genjotan genjotannya sangatlah nikmat dan
pak wira ini sungguh seorang pejantan tangguh, dia masih mampu mempertahankan
ketangguhannya, belum muncrat juga, dan pak bara kemudian berjongkok dibawahku
kontol tegangku dimasukkan kedalam mulut, kontol ku diisap dengan ganasnya,
saat itu, sungguh nikmat sekali , sehingga 5 menit kemudian aku mengatakan
bahwa aku sudah tidak kuat lagi ingin muncrat, dan pak wira nampak makin mempercepat
genjotannya pada lubang duburku, sehingga aku yang sudah tidak mampu lagi
menahan nikmat ini menyemprotkan spermaku kedalam mulut Pak Bara yang sedang
asik mengisap kontolku, aku hentakkan dalam kontolku didalam mulut Pak bara
sehingga spermaku aku memenuhi mulutnya, dan pak Wira nampak mencapai
orgasmenya juga saat itu, karena pada hujaman terakhir kontolnya sangat keras
dan dalam, dan aku juga dapat merasakan tembakan spermanya didalam lubang
duburku, ahh sungguh nikmat sekali. Walau sudah keluar dia masih menggenjot
pelan kontolnya didalam lubang duburku sambil melepas lelah, nafasnya ngosa
nogsan saat itu. tak lama kemudian dia mencabut kontolnya dari lubang duburku.
Pak Bara keluar duluan saat itu, dan masuk kebilik sebelah untuk mandi dan
berganti pakaian, aku dan Pak Wira mandi bersama saat itu. didalam kegelapan
bilik kamar mandi ini kami mandibersama saling membasuh badan pasangan dan
sesekali kami berciuman kembali dengan sangat ganasnya. Setelah selesai mandi
dan berpakain kami kembali kedalam rumah makan dan duduk kembali bertiga
mengobrol sambil menunggu bus akan berangkat kembali, mengantarkan kami ke
kampung halaman. Dari obrolan tersebut kami bertiga berencana akan bertemu
kembali setelah bertukar nomor hp karena kami tinggal tidak jauh jadi kami akan
janjian untuk kembali berjumpa.
Selama aku berada dikampung aku selalu menyempatkan diri untuk
bisa berjumpa dengan dua bapak ini, kadang ml bertiga lagi, atau kadang berdua
saja dengan Pak Bara atau Pak Wira, aku sangat menyukai kedua bapak ini karena
sesuai dengan seleraku, dan mereka berdua benar benar sosok yang pengalaman
dalam sex dank arena mereka sudah sama sama menikah jadi aku merasa nyaman
karena akan bisa menjaga privacy masing2. Dan kami pun janjian untuk balik
kejakarta menggunakan bus yang sama dan kalau ada kesempatan kami akan
mengulangnya kembali. Di Jakarta pun kami sering kencan bersama, karena mereka
berdua kost sendiri karena masing masing keluarga ada dikampung halaman. Sungguh
pengalamanku yang sangat berkesan, aku bisa mendapatkan teman bercinta dengan
tanpa sengaja . I LOVE U PAK WIRA, PAK BARA.
TAMAT.