Cerita ini hanyalah fiktif dan khayalan belaka
Tokoh dalam cerita ini :
Tokoh dalam cerita ini :
Aku (Pak Gunawan ) : Umur 48
tahun, pekerjaan PNS, perawakan body gempal, tinggi 165 berat 75 kg, berkumis
tebal, Duda, manly, macho, rule sex : Bot
Pak Made : Pengusaha
dan Bapak Kos, umur 55 tahun, perawakan, tinggi 170 cm berat 80 kg, berkumis,
gempal, putih, bermata sipit bukan chinese, berbulu dada, Duda, , Rule Sex (Top).
Pak Chandra : Perwira
Polisi , umur 43 tahun, perawakan tinggi 170 80 kg gempal berotot, manly
berkumis berbulu dada, putih, rapi, married, Rule Sex (Verst Top)
Pak Sultan : PNS
(satu kantor) umur 48 tahun, perawakan tinggi 170 cm berat 85kg, perawakan
gempal, hitam manis, berkumis, brewok
tipis, married rule sex ( Verst Top).
Pak Syarifuddin : Pegawai
BUMN umur 52 tahun, perawakan tinggi 170cm, berat 85 kg, gempal putih, berkumis , Duda, Rule sex (Bot).
Dengan langkah gontai keluar dari mobilku saat
itu, aku sudah pulang dari kerja, cuacanya sepertinya paham dengan suasana
hatiku saat ini. Petir menggelegar dan hujan mulai turun dengan derasnya. Aku
adalah seorang pegawai negeri jabatan eselon 4, disalah satu kementrian,
sehingga sudah terbiasa untuk dipindah dari satu tempat tugas ke tempat tugas
yang lain. Aku menerima kabar buruk saat masih sedang berada dikantor, sebuah
surat pemindahan tugas pejabat eselon 3 keluar oleh kantor pusat, aku tidak
menyangka namaku ada dari deretan nama nama pejabat yang dimutasi saat itu,
karena artinya aku mendapatkan promosi jabatan dimana aku naik menjadi pejabat
eselon 3, secara karir prestasiku meningkat begitu juga penghasilan, seharusnya
aku bahagia saat itu, tapi ketika aku melihat tempat penugasannya Denpasar
Bali, artinya aku harus meninggalkan sementara kota Jakarta ini, dan pasti akan
sering PP pulang pergi. Anak anakku saat itu ada 2 orang sedang menginjak
dewasa, jadi kemungkinan mereka tidak akan mau aku ajak ikut tugas dibali
nanti.
Dirumah anak anakku sedang asik dengan
kegiatannya masing masing, Niko anak sulungku sedang asik bermain game online
di ruang tamu dengan teman teman sekolahnya, ada 4 orang temannya saat itu,
saat ini Niko kelas 2 SMA sedangkan adiknya Niki gadis baru gede, dia sedang
belajar dikamarnya, dia adalah anak yang rajin belajar sehingga selalu menjadi
bintang kelas disekolahnya, beda sekali dengan kakaknya Niko yang doyan jalan
dan jarang belajar, untungnya anak ini selalu naik kelas. Istriku sudah lama
Tiada sekitar 5 taun yang lalu musibah menimpa dirinya, sakit kanker yang dideritanya membuat dia
tidak bertahan hidup lebih lama lagi, aku sempat mengalami masa masa suram saat
itu, dimana aku harus kehilangan orang yang aku sayangi, apalagi anak anaku
yang sedang membutuhkan kasih sayang seorang ibu.
Tapi aku beruntung, Tuhan memberikan aku anak
anak yang kuat dan tabah, mereka hanya sebentar
merasakan kesedihan saat itu dan bisa tegar melalui semuanya. Status
Duda kusandang saat itu,boleh dibilang aku seorang Duda Keren, banyak yang
bilang aku ganteng, kumis tebalku membuat aku tampak berwibawa, wajahku sangat
mirip aktor lawas Dwi Yan sehingga saat aku Duda banyak gadis dan Janda dikantorku yang ingin dekat denganku, tapi
karena aku tidak ingin membuat sedih anak anakku aku tetap sendiri sampai sekarang ini. Ayah dan Ibuku saat ini
masih tinggal bersamaku, sehingga anak anakku bisa dijaga oleh kakek neneknya
selama aku pergi bekerja dibantu dengan 2 orang pembantu wanita dirumahku.
“Malam semunya “ sapaku terhadap orang orang
yang ada di ruang tamu saat itu,
“malam paaaaa, Malam om “ jawab anakku dan
teman temannya serentak.
“Wah lagi seru neh kayaknya, tumben Nik ga
jalan?” tanyaku pada Niko anakku.
“Males yah, tadi mendung “ jawab Niko yang
masih asik dengan game online yang
dimainnkan saat itu.
“Niko nanti kalau sudah santai ayah pengen
ngobrol ya? Niki ajak juga ya terus panggil Kakek dan Nenek kita ngobrol
diruang tamu. Ada hal penting yang papa ingin sampaikan , ucapku aku berusaha
menyembunyikan perasaan ku yang sedang galau saat itu.
“Siap Pa, bentar lagi juga niko selesai neh,
temen temen juga sebentar lagi pulang “ kata niko
“Okay papa tinggal dulu ya , adik adik om
tinggal dulu ya “ kataku
“iya Ommmmmm jawab mereka kompak akupun
tersenyum meninggalkan mereka masuk kedalam kamarku, ingin mandi rasanya supaya
badan dan pikiran ku jadi segar. Saat
dikamar mandi aku melihat wajahku dicermin, aku senyum sendiri saat ini
ingin menunjukkan perasaan yang bahagia bukan sedih nanti saat menyampaikan
berita ini. Saat mandi karena usapan usapan sabun yang kulakukan dibatang
kontolku membuat kontolku tegang, sudah lama aku tidak berhubungan seksual
dengan wanita, rasa kangen ini membuat ku horny, hal yang paling sering
kulakukan adalah onani sendiri dikamar mandi saat mandi. Untungnya aku tipikal
orang yang bisa mengalihkan nafsu birahiku ke hal yang positif. Saat ini aku
tidak bisa membendungnya. Kontolku sangat ingin dimanjakan, dan menumpahkan
seluruh sperma yang sudah tertampung lama didalamnya. Aku mengocok ngocok kan
kontolku dengan sangat lembut, dengan tempo dan irama yang dinamis, aku
mendesah desah saat itu, membayangkan diriku sedang ngentot dengan seorang
wanita saat itu, 15 menit aku mengocok ngocokkan kontolku saat itu, ukuran
batang kontolku tidak lah kecil, dengan panjang 16cm dan diameter yang tidak
terlalu tebal membuatku bangga dengan senjataku ini. Dulu istriku puas dengan
permainan sex ku kemudian dia jatuh sakit dan aku mulai jarang untuk
berhubungan intim, tidak ada sedikit pun niatku untuk selingkuh saat itu karena
aku mendapatkan dia dulu sangat butuh perjuangan, karena dia anak orang kaya
dan aku anak orang miskin sempat ada penolakan dari keluarga besarnya, karena
status sosialku, tapi istriku bisa menerima aku apa ada nya dan bisa meyakinkan
kedua orang tuanya untuk menerima ku. Sampai saat ini kami sudah bisa hidup
mapan dengan Rumah mewah, beberapa buah mobil dan tabungan yang lumayan lebih
gemuk serta investasi harta tak bergerak lainnya yang kumiliki, mungkin karena dijaman dulu
aku termasuk anak muda yang lihai dalam mendapatkan “sampingan” dikerjaan saat
itu. Jaman dulu yang namanya pungli adalah hal yang biasa, tak lama kemudian
aku mencapai orgasme ku dengan mengocok, tembakan tembakan sperma kencang
keluar dari kepala kontolku, sangat banyak spermaku yang keluar, masih kental dan semburannya juga kencang.
Selesai mandi aku memakai pakaian tidur, dan
berjalan ke arah meja makan untuk makan malam. Pembantuku sudah menyiapkan
makanan enak saat itu, sudah tersaji di atas meja makan, kuliat kedua orang tua
ku sudah ada dimeja makan, met malam Pa, Ma, aku sungkem kepada mereka, malam
juga Gun dijawab oleh orangtuaku.
“wajahmu kok kusut getu toh, Gun “ mama
bertanya padaku.
Walau aku sudah mandi dan sudah sangat fresh
mama memang seorang sosok yang luar biasa dia bisa paham akan suasana hatiku yang
sedang galau.
“Mama
tau aja , kalau Gun lagi ga enak hati, kataku “
Mama getu lho katanya sambil tertawa bersama papaku.
Kedua orang tuaku ini sangat aku hormati dan
sayangi sehingga aku ingin selalu membahagiakan mereka, salah satu alasan
kenapa aku sedih saat ini karena aku kena Mutasi pindah ke Denpasar Bali.
“Nanti Gun ceritain ya Ma, Pa, nunggu Niko dan
Niki turun”
“Met malam Papaaaaaaaaaaa teriak niki saat itu,
dia memelukku manja saat itu. Anak ini memang manja sama papanya, dan aku
selalu bangga terhadap
dirinya. Kemudian Niko menyusul adiknya turun
untuk makan malam bersama. Sambil makan aku ingin menyampaikan berita ini pada
seluruh keluarga ku.
“Papa ada dua berita neh anak anak kataku sama
mereka
Horeeeeeeeeeee teriak anak anakku, dan senyuman
dari kedua orang tuaku. Mau berita baik apa berita buruk dulu? Tanyaku.
Lho kok ada buruknya she pa? protes niki.
Ya memang begitu jadi gemana? Mau yang mana
papa ceritain? Tanyaku sekali lagi ingin membuat suasana saat ini santai.
“Nek mau dengar yang mana? Tanya Niki pada
neneknya.
Nenek she mau dengerin berita baik dulu sautnya
tersenyum
Berita baiknya adalah Papa mendapatkan promosi
jabatan dikantor, sekarang papa naik jadi eselon 3, dimana Papa akan memimpin
sebuah kantor ucapku dengan tersenyum.
HOREEEEEEEEEEEE HOREEEEEEE teriak Niki dan Niko
serentak, artinya papa udah jadi bos donk kata Niko, akupun mengiyakan. Makan
makan diluar nanti ya Pa sebagai perayaan sama kakek dan nenek juga. Siappppp
Bos kataku pada Niki anak kesayanganku.
“Terus berita buruknya apa Pa?” tanya Niki
juga.
Aku menarik nafas panjang saat itu dan
menyampaikan bahwa, kalau aku nanti akan bertugas di Denpasar Bali tidak
dijakarta lagi kata ku berat hati. Yang lucu malah anak anakku dan kedua orang
tuaku tidak merasakan kesedihan sama sekali. Mereka tetap bahagia mendengarnya.
Kok kalian ga sedih she tanyaku,
“Sedih sih Pa” tapi kan itu karena tugas Pa,
apalagi papa juga naik jabatan, paling paling Cuma beberapa tahun kan? Niko
menjelaskan.
“Niki juga sedih sebenarnya Pa, tapi karena
prestasi papa yang naik jabatan buat niki bangga punya ayah berprestasi katanya
tak kalah semangat “
Aku sampai berkaca kaca dibuatnya saat itu,
kemudian aku bangun merangkul mereka berdua, anak anak kesayanganku yang harus
kujaga. Papa juga ngedukung kamu Gun, toh ini juga untuk karirmu, siapa tau
kedepan bisa lebih bagus lagi. Mama juga selalu mendukungmu Gun ucap mereka
berdua, dan aku kemudian memeluk kedua orangtuaku ini.
Niki , Niko kalian nanti mau ikut papa atau
tetap diJakarta saja, tanyaku.
“Niko di Jakarta aja Pa, niko udah nyaman
dengan teman teman sekolah niko, dan
niko ingin nemenin kakek nenek dijakarta katanya tegas “ aku tersenyum bangga
sama putraku ini, walau dia badung tapi dia sayang kakek neneknya.
“kalau Niki?” tanyaku.
“Niki juga sama kayak Niko Pa, Niki udah nyaman dengan sekolah niki
sekarang, dan teman teman niki juga banyak disini, toh nanti papa jg ga akan lama
tugas disana kan, dan papa juga bisa pulang pergi Jakarta bali tiap minggu atau
tiap bulan “ kata niki
“niki kan juga ingin sama kakek dan Nenek di
Jakarta” katanya kembali sambil memeluk kakek neneknya manja :D
Sebenarnya hatiku lega saat ini, anak anaku
pasti bisa menjaga dirinya, dan aku bisa lebih tenang karena kedua orang tuaku
ada yang menjaga, jadi Kapan Makan Makan nya Pa? tanya Niko
Hmmmmm Malam Minggu kita makan malam bersama di
GI ya ajaku pada anak anaku dan kedua orang tuaku, asikkkkkkkkkk kata mereka
kompak. Acara makan makan menyambut kenaikan pangkatku berjalan dengan gembira,
tidak ada lagi perasaan mengganjal dalam hatiku, aku bisa tenang meninggalkan
keluargaku selama bertugas di Denpasar Bali nanti. Selesai makan makan aku
menyampaikan pada kedua anakku aku akan berangkat hari minggu nanti,
Pada Hari Minggu aku berangkat kebandara
ditemani seluruh anggota keluargaku, mereka mengantar keberangkatanku, saat
akan cek in aku peluk satu satu mereka tdan berangkat kebali menggunakan pesawat. Sampai dibali ternyata
sudah ada yang menjemputku, dia adalah calon anak buahku nanti, dia
diperintakan untuk menjemputku saat itu
sebut saja nama Pak Komang, dia adalah salah satu pejabat eselon 4
bidang humas dikantorku, didalam perjalanan dia mengatakan pada diriku bahwa
rumah dinas untuk kepala kantor sedang direnovasi sehingga aku belum bisa
menempatinya. Aku mending kost saja pak komang, bisa bantu aku carikan tempat
yang bagus ga? Kalau bisa yang nyaman harga tidak masalah, ujarku
“Bapak maunya yang seperti apa? Tanya Pak
Komang.
Kalau
ada yang satu rumah Pak berisi beberapa kamar, tapi kamarnya luas ,
bukan kosan kosan kelas mahasiswa ya. Kataku, karena aku hanya membawa pakaian,
aku ingin yang pake ac , ada tv, nya didalam, dan air panas kataku. Oh siapppp
Pak, aku ada dulu kepala kantor yang lama pernah kos ditempat yang bapak
ceritakan, daerah kostnya juga dekat kalau mau kekantor Pak, kebetulan saya tau
banget tempatnya, apa bapak ingin melihat lihat dulu tanya pak Komang?
Boleh Pak ayo kita liat liat dulu, kali aja aku
cocok Pak, jadi bisa langsung masuk kataku.
Mobilku meluncur meninggalkan Bandar Ngurah Rai
menuju Kota Denpasar, aku kagum dengan Bali , situasi jalanannya sangat tertib
dan rapi, tidak terlalu macet, aku
melewati sebuah lapangan olahraga besar
saat itu, da nada monument disana. Aku bertanya pada Pak Komang, ini dimana
Pak? tanyaku
Kita sudah diDenpasar Pak katanya, ini namanya
Lapangan renon Pak, kalau bapak suka olahraga pagi atau sore bapak bisa
olahraga disini, aku yang kebetulan suka jogging menyukai tempat ini.
“Gak jauh dari sini itu kantor kita pak, boleh kita lewat bentar
Pak? tanyaku,
“Siap Pak” jawab Pak Komang.
Tak sampai 5 menit ternyata aku sudah ada
diepan kantorku nanti, besar juga kantor yang akan aku pimpin nanti ucapku
tersenyum. Pak Komang pegawai kita nanti ada berapa orang ya? Tanya ku,
200 orang Pak, usia mereka untuk pelaksana
mulai 45- 18 dari yang berpengalaman sampai yang fresh graduated pak, kantor
kita juga merupakan salah satu kantor percontohan kementrian kita Pak.dan kantor kita merupakan kantor yang bebas
pungli dan KKN ujar Pak Komang saat itu,
aku yang sudah kenyang dengan semua hal yang berbau pungli dan KKN akan sangat
bisa memimpin kantor ini.
Ayo Pak sekarang kita ke tempat kontrakanku
nanti, mobil pun meluncur dan hanya 5
menit sampai, sebuah kawasan perumahan elite di daerah Renon saat itu, Rumah 2
Lantai dengan garasi yang luas. Rumah ini sangat asri, rumah ini terdiri dari
beberapa kamar , satu kamar utama di lantai bawah, dan 3 kamar dilantai atas, ,
masing masing kamar memiliki kamar mandi masing masing didalamnya, ukuran kamar
ini sangat luas dan aku menyukai.kebetulan saat itu Tuan Rumanya sedang ada
dirumah, nama nya Pak Made , dia orang bali asli, dia menceritakan kalau saat
ini sudah ada 2 orang yang kos disini, kerjanya Polisi, dan pegawai BUMN.
Sebenarnya Pak Made ini orang kaya tapi kesepian, dia adalah seorang duda, anak anaknya sedang kuliah diluar negeri, dan
sudah dibuatkan rumah masing masing, dia mengontrakkan kamar kamar ini agar dia
tidak kesepian dan ada teman katanya.
Akupun mengatakan kepada dirinya bahwa diriku juga seorang duda, sorot mata tajam yang belum kupahami
maksudnya saat itu aku liat, tapi senyum manis nya kembali muncul. Aku belum
menyukai sesame jenis saat itu, yang kutau Pak Made adalah bapak bapak pada
umumnya, dengan kumisnya yang lebat dan badannya yang gempal .. Pak Made
menunjukkan kalau dilantai bawah di kamar tidur utama ada lah kamarnya, kemudian
menunjukkan tempat makan, kemudian bagian belakang ada kolam renang yang
lumayan panjang untuk berenang dan olahraga, dapur, kamar mandi luar, ruangan
Treadmilll dan Sepeda, Gudang, dilantai bawah, kemudian dilantai atas kamar
kamar yang dikontrakkan.
Ini kamar Pak Chandra, dan disebelahnya kamar
Pak Syarifuddin. Mereka itu bujangan local karena harus pisah dengan keluarga
karena tugas, jadi keluarga mereka masing masing jauh dikampung halaman, mereka kadang sebulan
sekali pulang, kadang dua bulan sekali, semau mereka. Saat ini mereka berdua
sedang pulang kampong, dan mungkin nanti malam tiba. Kalau bapak jadi kos
disini itu kamar bapak, dibukanya kamar itu, wow luas juga, ukurannya mirip
kamar tidurku, kasurnya mewah, tv nya besar, ada ac nya, lemari yang tertandam
di dinding, design interiornya juga nampak elegan, aku melihat kebagian kamar
mandi, ada bath ub juga ternyata dan bilik mandi, dan closet, betul betul
kontrakkan yang aku inginkan,
Setelah aku melihat kamar itu, aku mantap untuk
memilih tinggal disini saja, Pak Made menyebutkan biaya sewanya, aku terkejut
saat itu, dengan harga yang tidak terlalu mahal dia bisa ditinggal sebagus ini.
Dan PakMade menanyakan kapan aku akan pindah kesini, aku bilang sekarang
kataku, karena aku juga lumayan lelah ingin beristirhat, sekalian aku bisa
nemenin Pak Made kan lagi sepi kataku bercanda, senyuman manis kembali kuliat
dari Pak Made.
BERSAMBUNG
Sdh jarang update ya
BalasHapus