Selasa, 18 April 2017

MUTASI Bagian 1




MUTASI 1

Cerita ini hanyalah fiktif dan khayalan belaka 
Tokoh dalam cerita ini :

Aku (Pak Gunawan ) : Umur 48 tahun, pekerjaan PNS, perawakan body gempal, tinggi 165 berat 75 kg, berkumis tebal, Duda, manly, macho, rule sex : Bot
Pak Made : Pengusaha dan Bapak Kos, umur 55 tahun, perawakan, tinggi 170 cm berat 80 kg, berkumis, gempal, putih, bermata sipit bukan chinese, berbulu dada, Duda, , Rule Sex (Top).
Pak Chandra : Perwira Polisi , umur 43 tahun, perawakan tinggi 170 80 kg gempal berotot, manly berkumis berbulu dada, putih, rapi, married, Rule Sex (Verst Top)
Pak Sultan : PNS (satu kantor) umur 48 tahun, perawakan tinggi 170 cm berat 85kg, perawakan gempal, hitam manis, berkumis,  brewok tipis, married rule sex ( Verst Top).
Pak Syarifuddin : Pegawai BUMN umur 52 tahun, perawakan tinggi 170cm, berat 85 kg,  gempal putih, berkumis , Duda, Rule sex (Bot).

Dengan langkah gontai keluar dari mobilku saat itu, aku sudah pulang dari kerja, cuacanya sepertinya paham dengan suasana hatiku saat ini. Petir menggelegar dan hujan mulai turun dengan derasnya. Aku adalah seorang pegawai negeri jabatan eselon 4, disalah satu kementrian, sehingga sudah terbiasa untuk dipindah dari satu tempat tugas ke tempat tugas yang lain. Aku menerima kabar buruk saat masih sedang berada dikantor, sebuah surat pemindahan tugas pejabat eselon 3 keluar oleh kantor pusat, aku tidak menyangka namaku ada dari deretan nama nama pejabat yang dimutasi saat itu, karena artinya aku mendapatkan promosi jabatan dimana aku naik menjadi pejabat eselon 3, secara karir prestasiku meningkat begitu juga penghasilan, seharusnya aku bahagia saat itu, tapi ketika aku melihat tempat penugasannya Denpasar Bali, artinya aku harus meninggalkan sementara kota Jakarta ini, dan pasti akan sering PP pulang pergi. Anak anakku saat itu ada 2 orang sedang menginjak dewasa, jadi kemungkinan mereka tidak akan mau aku ajak ikut tugas dibali nanti.
Dirumah anak anakku sedang asik dengan kegiatannya masing masing, Niko anak sulungku sedang asik bermain game online di ruang tamu dengan teman teman sekolahnya, ada 4 orang temannya saat itu, saat ini Niko kelas 2 SMA sedangkan adiknya Niki gadis baru gede, dia sedang belajar dikamarnya, dia adalah anak yang rajin belajar sehingga selalu menjadi bintang kelas disekolahnya, beda sekali dengan kakaknya Niko yang doyan jalan dan jarang belajar, untungnya anak ini selalu naik kelas. Istriku sudah lama Tiada sekitar 5 taun yang lalu musibah menimpa dirinya,  sakit kanker yang dideritanya membuat dia tidak bertahan hidup lebih lama lagi, aku sempat mengalami masa masa suram saat itu, dimana aku harus kehilangan orang yang aku sayangi, apalagi anak anaku yang sedang membutuhkan kasih sayang seorang ibu.
Tapi aku beruntung, Tuhan memberikan aku anak anak yang kuat dan tabah, mereka hanya sebentar  merasakan kesedihan saat itu dan bisa tegar melalui semuanya. Status Duda kusandang saat itu,boleh dibilang aku seorang Duda Keren, banyak yang bilang aku ganteng, kumis tebalku membuat aku tampak berwibawa, wajahku sangat mirip aktor lawas Dwi Yan sehingga saat aku Duda banyak gadis dan Janda  dikantorku yang ingin dekat denganku, tapi karena aku tidak ingin membuat sedih anak anakku aku tetap sendiri  sampai sekarang ini. Ayah dan Ibuku saat ini masih tinggal bersamaku, sehingga anak anakku bisa dijaga oleh kakek neneknya selama aku pergi bekerja dibantu dengan 2 orang pembantu wanita dirumahku.
“Malam semunya “ sapaku terhadap orang orang yang ada di ruang tamu saat itu,
“malam paaaaa, Malam om “ jawab anakku dan teman temannya serentak.
“Wah lagi seru neh kayaknya, tumben Nik ga jalan?” tanyaku pada Niko anakku.
“Males yah, tadi mendung “ jawab Niko yang masih asik  dengan game online yang dimainnkan saat itu.
“Niko nanti kalau sudah santai ayah pengen ngobrol ya? Niki ajak juga ya terus panggil Kakek dan Nenek kita ngobrol diruang tamu. Ada hal penting yang papa ingin sampaikan , ucapku aku berusaha menyembunyikan perasaan ku yang sedang galau saat itu.
“Siap Pa, bentar lagi juga niko selesai neh, temen temen juga sebentar lagi pulang “ kata niko
“Okay papa tinggal dulu ya , adik adik om tinggal dulu ya “ kataku
“iya Ommmmmm jawab mereka kompak akupun tersenyum meninggalkan mereka masuk kedalam kamarku, ingin mandi rasanya supaya badan dan pikiran ku jadi segar. Saat  dikamar mandi aku melihat wajahku dicermin, aku senyum sendiri saat ini ingin menunjukkan perasaan yang bahagia bukan sedih nanti saat menyampaikan berita ini. Saat mandi karena usapan usapan sabun yang kulakukan dibatang kontolku membuat kontolku tegang, sudah lama aku tidak berhubungan seksual dengan wanita, rasa kangen ini membuat ku horny, hal yang paling sering kulakukan adalah onani sendiri dikamar mandi saat mandi. Untungnya aku tipikal orang yang bisa mengalihkan nafsu birahiku ke hal yang positif. Saat ini aku tidak bisa membendungnya. Kontolku sangat ingin dimanjakan, dan menumpahkan seluruh sperma yang sudah tertampung lama didalamnya. Aku mengocok ngocok kan kontolku dengan sangat lembut, dengan tempo dan irama yang dinamis, aku mendesah desah saat itu, membayangkan diriku sedang ngentot dengan seorang wanita saat itu, 15 menit aku mengocok ngocokkan kontolku saat itu, ukuran batang kontolku tidak lah kecil, dengan panjang 16cm dan diameter yang tidak terlalu tebal membuatku bangga dengan senjataku ini. Dulu istriku puas dengan permainan sex ku kemudian dia jatuh sakit dan aku mulai jarang untuk berhubungan intim, tidak ada sedikit pun niatku untuk selingkuh saat itu karena aku mendapatkan dia dulu sangat butuh perjuangan, karena dia anak orang kaya dan aku anak orang miskin sempat ada penolakan dari keluarga besarnya, karena status sosialku, tapi istriku bisa menerima aku apa ada nya dan bisa meyakinkan kedua orang tuanya untuk menerima ku. Sampai saat ini kami sudah bisa hidup mapan dengan Rumah mewah, beberapa buah mobil dan tabungan yang lumayan lebih gemuk serta investasi harta tak bergerak lainnya  yang kumiliki, mungkin karena dijaman dulu aku termasuk anak muda yang lihai dalam mendapatkan “sampingan” dikerjaan saat itu. Jaman dulu yang namanya pungli adalah hal yang biasa, tak lama kemudian aku mencapai orgasme ku dengan mengocok, tembakan tembakan sperma kencang keluar dari kepala kontolku, sangat banyak spermaku yang keluar, masih kental  dan semburannya juga kencang.
Selesai mandi aku memakai pakaian tidur, dan berjalan ke arah meja makan untuk makan malam. Pembantuku sudah menyiapkan makanan enak saat itu, sudah tersaji di atas meja makan, kuliat kedua orang tua ku sudah ada dimeja makan, met malam Pa, Ma, aku sungkem kepada mereka, malam juga Gun dijawab oleh orangtuaku.
“wajahmu kok kusut getu toh, Gun “ mama bertanya padaku.
Walau aku sudah mandi dan sudah sangat fresh mama memang seorang sosok yang luar biasa dia bisa paham akan suasana hatiku yang sedang galau.
 “Mama tau aja , kalau Gun lagi ga enak hati, kataku “
Mama getu lho katanya  sambil tertawa bersama papaku.
Kedua orang tuaku ini sangat aku hormati dan sayangi sehingga aku ingin selalu membahagiakan mereka, salah satu alasan kenapa aku sedih saat ini karena aku kena Mutasi pindah ke Denpasar Bali.
“Nanti Gun ceritain ya Ma, Pa, nunggu Niko dan Niki turun”
“Met malam Papaaaaaaaaaaa teriak niki saat itu, dia memelukku manja saat itu. Anak ini memang manja sama papanya, dan aku selalu bangga terhadap
dirinya. Kemudian Niko menyusul adiknya turun untuk makan malam bersama. Sambil makan aku ingin menyampaikan berita ini pada seluruh keluarga ku.
“Papa ada dua berita neh anak anak kataku sama mereka
Horeeeeeeeeeee teriak anak anakku, dan senyuman dari kedua orang tuaku. Mau berita baik apa berita buruk dulu? Tanyaku.
Lho kok ada buruknya she pa? protes niki.
Ya memang begitu jadi gemana? Mau yang mana papa ceritain? Tanyaku sekali lagi ingin membuat suasana saat ini santai.
“Nek mau dengar yang mana? Tanya Niki pada neneknya.
Nenek she mau dengerin berita baik dulu sautnya tersenyum
Berita baiknya adalah Papa mendapatkan promosi jabatan dikantor, sekarang papa naik jadi eselon 3, dimana Papa akan memimpin sebuah kantor ucapku dengan tersenyum.
HOREEEEEEEEEEEE HOREEEEEEE teriak Niki dan Niko serentak, artinya papa udah jadi bos donk kata Niko, akupun mengiyakan. Makan makan diluar nanti ya Pa sebagai perayaan sama kakek dan nenek juga. Siappppp Bos kataku pada Niki anak kesayanganku.

“Terus berita buruknya apa Pa?” tanya Niki juga.
Aku menarik nafas panjang saat itu dan menyampaikan bahwa, kalau aku nanti akan bertugas di Denpasar Bali tidak dijakarta lagi kata ku berat hati. Yang lucu malah anak anakku dan kedua orang tuaku tidak merasakan kesedihan sama sekali. Mereka tetap bahagia mendengarnya. Kok kalian ga sedih she tanyaku,
“Sedih sih Pa” tapi kan itu karena tugas Pa, apalagi papa juga naik jabatan, paling paling Cuma beberapa tahun kan? Niko menjelaskan.
“Niki juga sedih sebenarnya Pa, tapi karena prestasi papa yang naik jabatan buat niki bangga punya ayah berprestasi katanya tak kalah semangat “
Aku sampai berkaca kaca dibuatnya saat itu, kemudian aku bangun merangkul mereka berdua, anak anak kesayanganku yang harus kujaga. Papa juga ngedukung kamu Gun, toh ini juga untuk karirmu, siapa tau kedepan bisa lebih bagus lagi. Mama juga selalu mendukungmu Gun ucap mereka berdua, dan aku kemudian memeluk kedua orangtuaku ini.
Niki , Niko kalian nanti mau ikut papa atau tetap diJakarta saja, tanyaku.
“Niko di Jakarta aja Pa, niko udah nyaman dengan teman teman sekolah niko,  dan niko ingin nemenin kakek nenek dijakarta katanya tegas “ aku tersenyum bangga sama putraku ini, walau dia badung tapi dia sayang kakek neneknya.
“kalau Niki?” tanyaku.
“Niki juga sama kayak Niko  Pa, Niki udah nyaman dengan sekolah niki sekarang, dan teman teman niki juga  banyak disini, toh nanti papa jg ga akan lama tugas disana kan, dan papa juga bisa pulang pergi Jakarta bali tiap minggu atau tiap bulan “ kata niki
“niki kan juga ingin sama kakek dan Nenek di Jakarta” katanya kembali sambil memeluk kakek neneknya manja :D
Sebenarnya hatiku lega saat ini, anak anaku pasti bisa menjaga dirinya, dan aku bisa lebih tenang karena kedua orang tuaku ada yang menjaga, jadi Kapan Makan Makan nya Pa? tanya Niko
Hmmmmm Malam Minggu kita makan malam bersama di GI ya ajaku pada anak anaku dan kedua orang tuaku, asikkkkkkkkkk kata mereka kompak. Acara makan makan menyambut kenaikan pangkatku berjalan dengan gembira, tidak ada lagi perasaan mengganjal dalam hatiku, aku bisa tenang meninggalkan keluargaku selama bertugas di Denpasar Bali nanti. Selesai makan makan aku menyampaikan pada kedua anakku aku akan berangkat hari minggu nanti,
Pada Hari Minggu aku berangkat kebandara ditemani seluruh anggota keluargaku, mereka mengantar keberangkatanku, saat akan cek in aku peluk satu satu mereka tdan berangkat  kebali menggunakan pesawat. Sampai dibali ternyata sudah ada yang menjemputku, dia adalah calon anak buahku nanti, dia diperintakan untuk menjemputku saat itu  sebut saja nama Pak Komang, dia adalah salah satu pejabat eselon 4 bidang humas dikantorku, didalam perjalanan dia mengatakan pada diriku bahwa rumah dinas untuk kepala kantor sedang direnovasi sehingga aku belum bisa menempatinya. Aku mending kost saja pak komang, bisa bantu aku carikan tempat yang bagus ga? Kalau bisa yang nyaman harga tidak masalah, ujarku
“Bapak maunya yang seperti apa? Tanya Pak Komang.
Kalau  ada yang satu rumah Pak berisi beberapa kamar, tapi kamarnya luas , bukan kosan kosan kelas mahasiswa ya. Kataku, karena aku hanya membawa pakaian, aku ingin yang pake ac , ada tv, nya didalam, dan air panas kataku. Oh siapppp Pak, aku ada dulu kepala kantor yang lama pernah kos ditempat yang bapak ceritakan, daerah kostnya juga dekat kalau mau kekantor Pak, kebetulan saya tau banget tempatnya, apa bapak ingin melihat lihat dulu tanya pak Komang?
Boleh Pak ayo kita liat liat dulu, kali aja aku cocok Pak, jadi bisa langsung masuk kataku.
Mobilku meluncur meninggalkan Bandar Ngurah Rai menuju Kota Denpasar, aku kagum dengan Bali , situasi jalanannya sangat tertib dan rapi, tidak terlalu macet,  aku melewati sebuah  lapangan olahraga besar saat itu, da nada monument disana. Aku bertanya pada Pak Komang, ini dimana Pak? tanyaku
Kita sudah diDenpasar Pak katanya, ini namanya Lapangan renon Pak, kalau bapak suka olahraga pagi atau sore bapak bisa olahraga disini, aku yang kebetulan suka jogging menyukai tempat ini.
“Gak jauh dari sini  itu kantor kita pak, boleh kita lewat bentar Pak? tanyaku,
“Siap Pak” jawab Pak Komang.
Tak sampai 5 menit ternyata aku sudah ada diepan kantorku nanti, besar juga kantor yang akan aku pimpin nanti ucapku tersenyum. Pak Komang pegawai kita nanti ada berapa orang ya? Tanya ku,
200 orang Pak, usia mereka untuk pelaksana mulai 45- 18 dari yang berpengalaman sampai yang fresh graduated pak, kantor kita juga merupakan salah satu kantor percontohan kementrian kita Pak.dan  kantor kita merupakan kantor yang bebas pungli dan KKN ujar Pak Komang  saat itu, aku yang sudah kenyang dengan semua hal yang berbau pungli dan KKN akan sangat bisa memimpin kantor ini.
Ayo Pak sekarang kita ke tempat kontrakanku nanti, mobil pun meluncur  dan hanya 5 menit sampai, sebuah kawasan perumahan elite di daerah Renon saat itu, Rumah 2 Lantai dengan garasi yang luas. Rumah ini sangat asri, rumah ini terdiri dari beberapa kamar , satu kamar utama di lantai bawah, dan 3 kamar dilantai atas, , masing masing kamar memiliki kamar mandi masing masing didalamnya, ukuran kamar ini sangat luas dan aku menyukai.kebetulan saat itu Tuan Rumanya sedang ada dirumah, nama nya Pak Made , dia orang bali asli, dia menceritakan kalau saat ini sudah ada 2 orang yang kos disini, kerjanya Polisi, dan pegawai BUMN. Sebenarnya Pak Made ini orang kaya tapi kesepian, dia adalah seorang duda,  anak anaknya sedang kuliah diluar negeri, dan sudah dibuatkan rumah masing masing, dia mengontrakkan kamar kamar ini agar dia tidak kesepian dan  ada teman katanya. Akupun mengatakan kepada dirinya bahwa diriku juga seorang duda,  sorot mata tajam yang belum kupahami maksudnya saat itu aku liat, tapi senyum manis nya kembali muncul. Aku belum menyukai sesame jenis saat itu, yang kutau Pak Made adalah bapak bapak pada umumnya, dengan kumisnya yang lebat dan badannya yang gempal .. Pak Made menunjukkan kalau dilantai bawah di kamar tidur utama ada lah kamarnya, kemudian menunjukkan tempat makan, kemudian bagian belakang ada kolam renang yang lumayan panjang untuk berenang dan olahraga, dapur, kamar mandi luar, ruangan Treadmilll dan Sepeda, Gudang, dilantai bawah, kemudian dilantai atas kamar kamar yang dikontrakkan.
Ini kamar Pak Chandra, dan disebelahnya kamar Pak Syarifuddin. Mereka itu bujangan local karena harus pisah dengan keluarga karena tugas, jadi keluarga mereka masing masing  jauh dikampung halaman, mereka kadang sebulan sekali pulang, kadang dua bulan sekali, semau mereka. Saat ini mereka berdua sedang pulang kampong, dan mungkin nanti malam tiba. Kalau bapak jadi kos disini itu kamar bapak, dibukanya kamar itu, wow luas juga, ukurannya mirip kamar tidurku, kasurnya mewah, tv nya besar, ada ac nya, lemari yang tertandam di dinding, design interiornya juga nampak elegan, aku melihat kebagian kamar mandi, ada bath ub juga ternyata dan bilik mandi, dan closet, betul betul kontrakkan yang aku inginkan,
Setelah aku melihat kamar itu, aku mantap untuk memilih tinggal disini saja, Pak Made menyebutkan biaya sewanya, aku terkejut saat itu, dengan harga yang tidak terlalu mahal dia bisa ditinggal sebagus ini. Dan PakMade menanyakan kapan aku akan pindah kesini, aku bilang sekarang kataku, karena aku juga lumayan lelah ingin beristirhat, sekalian aku bisa nemenin Pak Made kan lagi sepi kataku bercanda, senyuman manis kembali kuliat dari Pak Made.

BERSAMBUNG

1 komentar: