Jumat, 28 April 2017

Diklat (Pengalaman Pertamaku dengan Pak Seno dan Pak Zulfikar)




Diklat (Pengalaman Pertamaku)

Cerita ini hanyalah fiktif dan khayalan belaka 
Tokoh dalam cerita ini :

Aku (Pak Fauzi ) : Umur 45 tahun PNS, perawakan body gempal, tinggi 170 berat 85 kg, putih, berkumis tebal, brewok tipis, rambut cepak, Maried, manly, macho, rule sex : Top
Pak Seno : umur 44 tahun PNS, perawakan, tinggi 165 cm berat 75 kg, berkumis, gempal, manly, putih, berbulu dada, Single, Rule Sex : Bot;
Pak Zulfikar ; umur 50 tahun, PNS, perawakan tinggi 170cm, berat 85 kg, gempal, manly,Maried, Rule sex : Verst Bot


Namaku Fauzi, aku adalah seorang pria yang menikah, istriku 1 dan aku memiliki sepasang anak yang sudah beranjak dewasa. Keseharianku adalah seorang PNS yang memiliki jabatan yang lumayan tinggi di sebuah kementrian. Secara umum kehidupan sex ku sejauh ini normal normal saja, aku melakukan hubungan intim dengan istriku seminggu minimal 2 kali, seiring dengan usia istriku yang berbeda setahun dariku sehingga kadang dia mulai tidak terlalu berminat untuk berhubungan intim, aku tidak mempersalahkan dan tidak pernah sedikitpun punya niat untuk selingkuh, selama ini aku merupakan sosok suami yang setia. Cerita ini akan menceritakan pengalaman pribadi mengenal dunia sex sesama jenis. Cerita ini berawal pada saat aku mendapatkan surat tugas untuk mengikuti diklat kepemimpinan di Magelang Jawa Tengah, karena aku mendapatkan kenaikan jabatan structural dikantor tempatku bekerja. Diklat itu merupakan diklat untuk pejabat yang baru promosi sehingga mendapatkan pendidikan tentang kepemimpinan, dan diikuti oleh berbagai pegawai dari beberapa institusi pemerintahan. Aku mengikuti pendidikan ini kurang lebih beberapa lama, karena pendidikannya diluar kota maka kami akan diasramakan.
Hari minggu pagi aku mengemas barang barang yang akan kubawa selama mengikuti diklat ini dibantu oleh istriku tercinta, semuanya sudah tersusun dengan rapid an sepertinya tidak ada yang terlupakan, seandainya ada yang kurang mungkin aku akan bisa membelinya disana saja. Aku berangkat menggunakan pesawat terbang supaya tidak terlalu lelah dan cepat sampai untuk registrasi. Aku sangat bersemangat untuk mengikuti diklat ini karena aku membutuhkan untuk kuaplikasikan dalam bekerja nanti, bekerja menjadi seorang pemimpin kantor. Dan aku juga akan memiliki kawan kawan baru dengan level jabatan yang sama tetapi beda institusi sehingga bisa menambah jaringan persahabat.
Perasaanku lega saat aku tiba di lokasi diklat dengan selamat, aku melakukan registrasi, setelah lengkap panitia kemudian memberikan modul pelajaran yang lumayan banyak lalu menunjukkan papan dimana disana ada denah kamar  beserta nama nama peserta nya.  Aku melihat papan nama dan aku mendapat kamar dengan nomor 10 dan aku melihat teman sekamarku, nama yang tercantum adalah Pak Seno tapi dia berbeda kantor denganku, sehingga aku berharap teman sekamarku adalah orang yang mengasikkan, tidak membosankan. Akupun berjalan dengan membawa tasku menuju kamarku, kubuka pintu kamar dan ternyata teman sekamarku belum datang, sehingga aku bisa memilih posisi kasur yang aku suka. Aku memilih kasur yang dekat toilet dan jendela. Ruangan kamar di asrama ini sangat rapi, ada meja belajar dan lemari untuk masing masing penghuni, aku kemudian menyusun pakaian pakaian ku dilemari, laptop dan modul modul diklat di meja belajar, setelah tersusun rapi aku berbaring sejanak diranjang untuk melepas lelah, mungkin aku tertidur beberapa jam karena capek. Saat aku terbangun teman sekamarku belum juga datang sehingga aku memutuskan untuk mandi saja menyegarkan badanku. Akupun mandi membersihkan badanku aku kalau mandi selalu bernyanyi walau suaraku mungkin tidak merdu, hehehe, aku menyabuni badanku, hingga bersih, kontolku juga aku usap usap dengan sabun, karena sudah beberapa lama tidak ngesex  kontolku sempat ngaceng.
Karena kontol ini sudah ngaceng, aku kemudian mengocok ngocok kontolku dengan lembut, aku mendesah desah pelan menikmati kocokan ku sendiri, 5 menit berlalu kontolku sudah sangat keras karena gerakan mengocokku, lagi nikmat nikmatnya aku mendengar pintu kamar diketuk ketuk, aku pun menghentikkan aktivitas mengocokku, tanggung banget belum muncrat lagi pikirku, aku pun mengelap badannku dengan handuk dan menutupi bagian bawah tubuhku dengan handuk, kontolku yang ngaceng jadi tercetak dibalik handuk yang kupakai, ukurannya lumayan panjang dan besar sehingga sangat nampak menonjol dan menggembung. Aku berlari kearah pintu, untuk membuka pintu, berdiri seorang laki laki seumuranku dengan membawa travel bag, sepertinya ini adalah teman sekamarku nanti.
“Maaf ya Pak saya tadi lagi mandi, sehingga jadi lama menunggu” kataku meminta maaf padanya
“oh ga apa apa kok pak” katanya ramah.
“perkenalkan nama saya Seno” katanya
“Fauzi” menjawab perkenalannya sambil berjabat tangan. Sangat erat dia menjabat tanganku dan dia memperhatikanku atas bawah dan sempat melirik kebagian kontolku yang lagi ngaceng, tapi aku tidak memiliki pikiran aneh saat itu.
“Maaf ya Pak aku lanjutin mandiku tadi belum selesai “ kataku
“silahkan Pak”  Jawab Pak Seno
Akupun melanjutkan mandiku, aku tidak melanjutkan aktivitas ngocokku yang tertunda , hanya mandi saja, 5 menit kemudian aku selesai dan berganti pakaian dikamar. Pak Seno kulihat sedang tiduran di ranjangnya sambil memperhatikanku. Aku pun berganti pakaian saat itu, dengan cueknya aku melepas handuk yang kuakai sehingga beberapa saat tubuh bugilku akan tampak, kontolku dalam keadaan lemas, tapi ukurannya lumayan besar. Pak Seno memperhatikanku saat itu tapi dia tidak memberi komentar apa apa, akupun sebenarnya cuek, karena pikiranku toh sama sama lelaki ini.
Selesai berpakaian aku duduk di meja belajar, kemudian kami berdua mengobrol untuk mengenal lebih dekat, mulai dari masalah kantor sampai ke kehidupan pribadi. Dari obrolan tersebut aku tau kalau dia belum menikah, padahal kalau dari segi fisik dia ganteng , kumisnya lebat, tangannya banyak bulu, dan sepertinya berbulu dada karena kelihatan keluar dari kaos yang dipakainya, secara fisik itu adalah laki laki yang jantan. Aku tidak mempersoalkan statusnya saat itu, biarlah itu menjadi urusan pribadinya. Setelah ngborol ngalor ngidul aku lega teman sekamar ku ini orangnya asik dan tidak membosankan, saat ngobrol pandangan matanya sangat tajam, tapi wajahnya bersahabat. Aku belum mengerti arti tatapan mata itu sehingga tidak ada pikiran pikiran buruk saat itu. saat itu dia permisi mau mandi, dan dia melepaskan pakaiannya, aku memperhatikan dia waktu itu, badannya bagus gempal padat dan berbulu dada, aku jadi iri melihatnya karena dadaku mulus hehehe. Tapi saat itu aku tidak memiliki perasaan lain saat itu hanya memandang biasa saja. Tidak ada rasa gairah sedikitpun karena saat itu aku masih straight hehehehe. Diapun kemudian berjalan kea rah kamar mandi hanya memakai celana dalam saja, pantatnya sangat bulat dan semok mirip pantat wanita, bulu bulu banyak tumbuh di paha belakangnya.
Diapun mandi, dan aku membuka buka jadwal untuk besok, diklat akan dibuka besok pagi, jam 07:30 dan akan ada acara pembukaan saat itu, sebelum belajarnya dimulai, jadinya aku akan tidur cepat malam ini supaya tidak kesiangan. Pak Seno pun selesai mandi dan berganti pakaian, dan kami kembali ngobrol banyak tentang diklat ini, dan kami tidur pukul 22:00 saat itu. malam itu normal normal saja, kami tidur masing masing diranjang. Keesokan harinya kami bangun tepat waktu dan selesai mandi dan berpakaian kami berdua berjalan menuju aula balai diklat. Disana sudah berkumpul peserta diklat yang lain, dan kami menggunakan kesempatan yang ada untuk saling kenal satu dengan yang lainnya.  Acara pembukaan pun dimulai setelah mengikuti serentatan acara pembukaan dan selesai kami bersiap siap masuk ke kelas masing masing, ternyata aku dan Pak Seno ini sekelas, sehingga kami memilih duduk bersama.
Didalam kelas aku merasa tidak salah pilih teman duduk, Pak Seno ini ternyata orang yang sangat cerdas, selalu aktif dalam kegiatan tanya jawab, akupun tidak mau kalah dengannya, karena aku ingin mendapatkan peringkat terbaik dari diklat kepemimpinan ini, sehingga aku merasa cocok duduk bersama nya. Dan selanjutnya kami mengikuti pelajaran dalam diklat dengan seksama. Selesai diklat kami kembali ke kamar masing masing,  aku dan pak seno saat dikamar kembali  mengobrol dan bergantian untuk mandi, kembudian makan malam bersama dengna peserta yang lain di ruang makan. Segala sesuatunya kami lakukan dengan sangat tertib sesuai dengan aturan. Seiring berjalannya waktu aku semakin terbiasa dengan kegiatan ini. akupun semakin dekat dengan Pak Seno teman sekamarku. Hari Jumat selesai acara diklat, kami mendapatkan ijin untuk bermalam diluar, aku menggunakan kesempatan di minggu pertama itu untuk pulang kerumahku di Jakarta, dan hari minggu sore kami sudah harus berkumpul kembali di balai diklat untuk apel malam.
Minggu kedua aku tidak pulang saat itu, aku gunakan untuk jalan jalan dikota Magelang bersama Pak Seno, karena dia berasal dari daerah lain kami berdua sangat antusias saat itu, kami berphoto photo ditempat wisata di magelang, dan sempat dia minta photo berdua dengan ku dengan hp miliknya.  Aku kemudian chating dengan istriku lewat aplikasi wa, mengatakan aku memakai libur diklat untuk jalan jalan dikota magelang, dan aku mengirimi photo photo ku saat itu. saat aku melihat update status ternyata pak seno mengganti photo profilenya menggunakan photo yang baru saja diambil berdua bersamaku, dengan status “Dikpim Magelang” aku hanya tersenyum melihat photo itu, sepintas kami sangat mirip mungkin karena kumis kami yang sama sama tebal.
Setelah puas jalan jalan kami kembali ke asrama, dan makan malam diruang makan. Karena kami sudah 2 minggu sekamar, kami sudah mulai akrab, kami sering bercanda saat itu. dan aku sekarang cuek karena kebiasaan ku kalau tidur hanya menggunakan celana dalam saja, karena lebih nyaman. Pak Seno pun makin sering memperhatikan aku terutama bagian kontolku yang walaupun belum tegang kelihatan besar dari balik celana dalam yang kupakai, akupun tidak terlalu ambil pusing karena tidak menyadarinya. Saat kami mengobrol ternyata ada yang mengetuk pintu, pak seno yang membukannya saat itu, ternyata yang datang adalah Pak Zulfikar, dia juga adalah peserta diklat , dan kebetulan merupakan teman kantor dari Pak Seno, dia mampir karena teman sekamarnya pulang kampung jadinya kesepian. Aku meminta maaf karena aku hanya memakai celana dalam saja saat itu, dan dia tidak mempersoalkan sambil tersenyum, kumisnya bergerak naik turun saat itu. aku ga enak karena Pak Zulfikar ini lebih senior dari ku kalau dilihat dari usianya. Karena tidak apa apa jadinya aku tetap bercelana dalam saja dikamar, kami bertiga pun mengobrol sangat seru saat itu, sampai sampai kita lupa waktu. Pak Zulfikar punya kebiasaan kalau ngobrol suka menepuk nepuk paha lawan yang diajak bicara. Dan karena sudah mengantuk kami pun akan tidur, Pak Seno malam itu ijin untuk tidur di kamar Pak Zulfikar, aku pun mengiyakan saja, saat mereka keluar aku mematikan lampu, entah karena sepi aku jadi ga ada kerjaan saat itu, sehingga aku mengelus ngelus kontolku sendiri dan mengocoknya. Sambil mendeseah desah sendiri aku mengocok kontolku, 15 menit kemudian aku mencapai orgasme ku karena sudah lama tidak dikeluarkan, banyak sekali sperma yang keluar saat itu, setelah kubersihkan aku tertidur dengan pulasnya.
Hari hari kemudian berjaan seperti biasanya, pagi apel, masuk kelas, makan siang, coffe break, masuk kelas lagi, bubar, mandi, kemudian makan malam, itulah rutinitas yang kulalui selama diklat ini. Jumat minggu ketiga aku kembali tidak pulang ke Jakarta, sabtu pagi aku jalan sendiri dikota Magelang ini, aku ingin mencoba kuliner kuliner disini, sambil jalan jalan. Pak Seno aku ajak saat itu dia katanya sudah punya acara dengan Pak Zulfikar, sehingga aku pergi sendirian saja. Karena jalan sendiri aku jadi bête juga, karena tidak ada arah tujuan dan aku mengantuk karena semalam aku ngobrol sampai larut dengan Pak Zulfikar dan Pak Seno aku kembali ke balai diklat. Saat aku masuk kamar aku terkaget kaget atas pemandangan yang aku liat di kamarku. Saat itu aku masuk kamar tanpa mengetuk pintu, didalam kamar aku melihat dengan mata kepalaku sendiri melihat Pak Seno sedang dientot oleh Pak Zulfikar, mereka mengentot berlawanan arah dengan ku, sehingga mereka tidak menyadari kehadiranku, antara bingung aku menutup pintu kamar dan berdiri saja saat itu. Pak Zulfikar dan Pak Seno yang menyadari ku datang kelabakan dibuatnya. Pak Zulfikar melepaskan kontolnya dari lubang dubur Pak Seno, kontolnya masih mengacung tegak, ukurannya lumayan besar tapi tidak sebesar kontolku. Dengan muka pucat pak zulfikar dan Pak Seno duduk di ranjang sambil menutupi tubuh telanjangnya dengan selimut, sempat kuliat kontol Pak Seno ngaceng juga saat itu, artinya dia menikmati dientot Pak Zulfikar. Pantas saja dia belum nikah, ternyata dia suka dientot. Aku sebenarnya jijik saat itu melihat kelakuan mereka berdua, tapi aku tidak ambil peduli aku diam saja, dan berjalan keluar duduk di serambi.
Tak lama kemudian pak Zulfikar dan Pak Seno keluar kamar sudah berpakaian dan duduk disebelahku. Ada perasaan canggung antara kami bertiga saat itu, sunyi sekali tidak ada yang berani membuka obrolan. Wajah dari Pak Seno dan Pak Zulfikar sangat pucat saat itu, takut karena aku memergoki mereka sedang mengentot. Pak Zulfikar kemudian membuka obrolan memecah keheningan saat itu.
“Pak Fauzi, kami minta maaf ya, dan minta tolong pada bapak untuk merahasiakan kejadian kami” kata Pak Zulfikar
Pak Seno saat itu hanya terdiam saja menunduk malu.
Aku sebenarnya tidak ada perasaan apa apa saat itu, karena toh itu urusan mereka, hanya saja mungkin mereka kini sangat malu sekali dan takut kalau aku merasa tidak nyaman dan melaporkan ini semua.  Akupun kemudian ingin menenangkan keadaan membuat mereka tidak ketakutan karena aku yang memergoki mereka, aku membuka obrolan juga.
“Gpp kok Pak Zul, yang tadi pasti aku rahasiakan Pak” kataku berjanji
“aku sebenarnya sangat kaget sekali tadi Pak, karena kok bisa antara sesame lelaki gagah berkumis lagi ngentot” kataku tersenyum ingin membuat suasana cair.
“makasih ya Pak “ kata mereka berdua kompak.
“emang enak ya Pak?” tanyaku lagi
Mereka berdua hanya diam saja, tapi aku kembali bercanda ingin suasana tidak kaku lagi. Karena mereka melihat aku sudah santai , jadinya mereka berdua juga santai dan melupakan kejadian barusan. Sebenarnya malah kejadian tadi membuat aku penasaran dan kasihan pada mereka berdua, karena pasti tadi mereka jadi nanggung karena aktivitas sex mereka berdua jadi nanggung belum mencapai orgasme keburu terpergok olehku. Akupun sambil bercanda bilang pada mereka :
“tadi nanggung donk pak pas aku datang tadi” kataku sambil tertawa kecil sambil bercanda.
Mereka berdua pun tertawa sambil mengangguk. Akupun menyuruh mereka melanjutkan aja lagi dan biar aku menunggu di serambi depan aja, tapi mereka menggeleng gelengkan kepala mereka menolak karena birahi mereka sudah benar benar padam karena ketakutan.
“gpp kok pak “ kataku meyakinkan mereka kalau memang mau dilanjutkan sampai tuntas.
“ga Pak, kata Pak Zulfikar tersenyum.
“aku sebenarnya penasaran juga she pak emang enak getu ngentotin pantat cowok kataku ke pak zulfikar”
“enak she pak sempit dijepit apalagi pak seno pandai mengemut pantatnya jadinya kontolku diremas remas dalam lubangnya” kata Pak Zulfikar yang kini sudah tidak malu malu lagi karena aku yang sudah santai. Pak Seno hanya tersenyum mendengar Pak Zulfikar.
“aku boleh liatin kalian ngentot lagi ga pak? aku penasaran banget jadinya” baru kali ini aku ngeliat bapak bapak berkumis lagi ngentotin bapak bapak berkumis juga” kataku tersenyum mesum.
Boleh ga pak” kataku sekali lagi.
Kemudian pak Seno dan Pak Zulfikar saling memandang dan bertanya bagaimana. Dan mereka mengagguk setuju atas permintaanku untuk melihat mereka berdua ngentot lagi. Dan kami bertigapun masuk kembali kedalam kamar. Mereka bedua kini melepaskan pakaian mereka masing masing, kontol mereka masih dalam kondisi lemas saat itu. akupun duduk diranjangku memandangi mereka berdua. Pak Zulfikar kemudian duduk diranjang kemudian kulihat Pak Seno mendekatkan dirinya lalu menjilati kontol lemas pak zulfikar, dengan lembut kulihat dia menjilat kepala kontol Pak Zulfikar, sambil memegang batang kontolnya, tak lama kemudian kuliat kontol Pak Zulfikar menegang dengan sempurna,benar benar lihai benar Pak Seno ngemutin kontol Pak Zulfikar, ereang erang kecil keluar dari mulut Pak Zulfikar yang menikmati kontolnya diemut emut oleh pak Seno. Tangan pak seno memegangi kepala pak seno saat kontolnya diisap. SLurrrrrpppppppp SLurrrrrpppppppp SLurrrrrpppppppp SLurrrrrpppppppp SLurrrrrpppppppp SLurrrrrpppppppp ahhhhh. SLurrrrrpppppppp SLurrrrrpppppppp AHHHHH suara yang terdengar saat itu. karena birahi pak seno sudah mulai bangkit dia kemudian meminta pak Seno berdiri kemudian kini giliran pak Zulfikar yang mengisap kontol Pak Seno sampai kontol Pak Seno juga mengacung tegak.
Aku memperhatikan kedua bapak ini bercinta, aneh memang tapi lumayan hot. Kedua bapak ini sangat lihai dalam mengisap kontol pasangannya  sehingga membuat mereka saling mengerang nikmat. Karena udara gerah aku melepas pakaian yang kupakai dan menyisakan celana dalam saja. 10 menit bergantian ngisap kini Pak Seno dibaringkan oleh pak Zulfikar terlentang di ranjang kemudian dia mengganjalkan pantat Pak Seno menggunakan bantal. Dan kini aku melihat Pak Zulfikar menjilati lubang dubur Pak Seno. Aku yang melihat itu antara jijik dan bengong, tapi aku sangat penasaran. Ternyata jilatan jilatan lidah dan isapannya di lubang dubur pak seno, membuat Pak Seno kelojotan kegelian dan mendesah desah kenikmatan.  Benar benar lihat Pak Zulfikar merimming lubang dubur Pak Seno, sambil kedua jemari tanggannya memilin milin putting susu Pak Seno. Makin menggila Pak Seno kulihat, dia mengerang nikmat, dan menggeinjang kegelian. 5 menit kemudian Pak Zulfikar bangkit, kontolnya masih mengacung tegak saat itu sambil mengocok ngocokkan kontolnya dia meludahi kontolnya sendiri, dan meludahkan telapak tangannya kemudian dioleskan pada lubang Pak Seno. Lalu kontol Pak Zulfikar yang ukurannya lumayan itu digesekkan ke dalam dubur Pak Seno.
Pluppppppppppppppp akhirnya aku bisa lihat dari tempat aku duduk memperhatikan mereka, kontol Pak Zulfikar berhasil menembus lubang dubur Pak Seno, pelaan pelan Pak Zulfikar menggenjot lubang itu maju mundur sampai batang kontol Pak Zulfikar masuk sepenuhnya kedalam lubang pak Seno. Pak Seno mengerang panjang saat kontol itu masuk sepenuhnya. Aku yang penasaran lalu bangkit dari ranjang dan mendekati mereka berdua, aku ingin melihat dari dekat kontol Pak Zulfikar yang keluar masuk dilubang dubur Pak Seno. Ada perasaan aneh menjalari tubuhku entah kenapa aku menjadi horny juga saat itu. hentakan kontol Pak Zulfikar yang mengentoti lubang dubur Pak Seno ternyata membangkitkan nafsu birahiku. Kontolku mulai mengembang dibali celana dalam yang kupakai. Pak Zulfikar mengentoti Pak Seno sambil berdiri disisi ranjang, dia melihatku memandangi aksi kontolnya dalam lubang dubur Pak Seno. Dia melihat kontolku ynag menegang dan precum membasahi celana dalam yang kupakai pertanda aku sangat horny. Kemudian sambil mengentoti Pak Seno, tangan Pak Zulfikar meraba raba kontolku yang sedang ngaceng. Aku diamkan saja aksinya saat itu karena aku juga mulai bangki nafsu birahiku. Karena tidak ada penolakan dariku kontolku dia semakin berani untuk mengelus elus kontolku dan kemudian memasukan tangannya kedalam celana dalam yang kupakai. Kontolku yang tegang semakin tegang akibat remasan dan elusan tangannya. Aku memejamkan mataku menikmati aksi Pak Zulfikar tanpa sadar aku mengerang ngerang nikmat. Pak Seno yang mendengar aku mengerang ngerang nikmat baru menyadari bahwa kontolku kini sudah diremas remas oleh oleh Pak Zulfikar.
Pak Zulfikar kemudian menurunkan celana dalamku sehingga mencuatlah kontolku yang besar dan panjang ini dari sangkarnya.aku membuka mataku, karena tidak menyangka akan sejauh ini, tapi karena aku menikmati juga akhirnya aku diamkan saja. Aku melihat pak Seno bengong melihat kontolku dan ternyata setelah melihat kontolku mereka berdua tampaknya semakin panas. Gerakan mengentot Pak Zulfikar kulihat semakin cepat, dan Pak Seno pun makin menggoyang goyangkan pantatnya. Mata mereka berdua tidak henti hentinya memandangi kontolku yang besar dan panjang ini. kembali kurasakan kontolku kini bukan diremas remas lagi tapi mulai dikocok kocok oleh pak Zulfikar.  Pak Zulfikar membisiikkan sesuatu padaku.
“Mau diisap ga Pak ?” kata Pak Zulfikar.
Aku yang kepalang tanggung lagi horny walaupun saat ini aku bersama dua bapak yang gempal berkumis dan seusia dengan ku hanya diam saja. Mereka menilai diamku itu persetujuanku. Taklama kemudian kuliat pak Zulfikar mencabut kontolnya dari lubang dubur pak Seno, kemudian pak seno merubah posisinya kini dia nungging wajahnya tepat berada di depan kepala kontolku yang masih mengacung tegak sempurna. Pak Zulfikar kembali memasukkan kontolnya kedalam lubang dubur Pak Seno. Tak lama kemudian aku merasakan jilatan jilatan pada batang kontolku, membuat aku menggelinjang kegelian karena mengenai kumis Pak Seno lalu happpppppppp kontolku dimasukkan kedalam mulut pak seno , tanpa kesulitan dia mampu untuk menelan habis kontol ku yang besar dan panjang ini. sensasi yang kurasakan sangat luar biasa, baru kali ini aku merasakan diisap oleh seorang bapak berkumis. Ternyata isapan mulut dari Pak Seno sangat luar biasa enaknnya membuat ku mendesah desah nikmat tanpa control. Pak Zulfikar yang mengetahui aku menikmati diisap oleh Pak Seno membuat dia dipuncak orgasme kemudian dia menghentak dengan cepat pantatnya maju mundur menekan kontolnya lebih dalam lagi dilubang dubur pak Seno dan dia mengejang dan mengerang panjang menumpahkan spermanya dalam lubang pak Seno. akupun tersenyum pada nya yang terlah berhasil menuntaskan hasratnya ynag tertunda.
“enak dan lega ya Pak”?” kataku
Pak seno tersenyum sambil menganggukan kepalanya.
Tak lama kemudian dia melepaskan kontolnya yang mulai melemas dari lubang Pak Seno. Kontol Pak Seno masih mengacung tegak keatas. Kemudian pak Zulfikar pergi kekamar mandi untuk membersihkan diri. Saat dia dikamar mandi pak Seno masih mengisapkontolku dengan telaten, jilatan jilatannya memang luar biasa,entah kenapa terbersit keinginanku untuk mengentoti dirinya. Sehingga aku menarik kontolku dari mulutnya. Karena nafsuku sudah diubun ubun, dan sudah lama tidak mengentot, kini posisi Pak Seno yang masih menunggin membuat aku ingin mengentotinya. Aku berjalan kearah belakagnnya dan memasukkan batang kontolku dalam lubang duburnya. Karena aku tidak punya pengalaman mengentoti lubang pantat, aku langsung memasukan kontolku kedalam lubang dubur Pak Seno, aku tidak menyadari kalau kontolku terlalu besar dan lubang Pak Seno belum siap untuk menerima kontolku ini. saat itu aku masukkan dan langsung menekanna sehingga membuat Pak Seno mengaduh kesakitan. Aku yang menyadari bahwa Pak Seno kesakitan karena aku masukkan kontolku membuat aku belum menggoyangkan pantatku karena dia masih mengaduh kesakitan. Tapi pak seno tidak mau kalau aku cabut kontolku dari lubang duburnya. Jepitan lubang duburnya sangat nikmat, sangat sempit, sehingga membuat kontolku seperti diremas remas. Tak lama kemudian akhirnya pak Seno menggoyang goyangkan pantatnya. Mulai menikmati keberadaan kontolku didalam lubang duburnya. Akupun memegang pinggangnya saat itu kemudian mulai mengentotinya dengan lembut pelan, dan kemudian kencang.  Pengalaman pertamaku ngentotin pantat bapak bapak membuat ku terbang keawang awang. Aku tidak menyangka akan seenak ini, sangat sempit dan mencengkram. Pak Seno pun tampaknya sangat menikmati kontolku karena dia mengerang ngerang kenikmatan tiada henti sehingga memacuku untuk menggenjot nya lebih kencang lagi. Pak Zulfikar keluar dari kamar mandi, tampaknya dia kaget melihat kemajuan yang terjadi saat itu dimana aku kini sedang ngentotin Pak Seno dengan gaya doggy style. Dia naik keranjang kemudian dia menjilati putting susu ku kiri kanan. Sangat nikmat sekali jadinya geli geli nikmat, gesekkan kumisnya didadaku. Aku ngentotin Pak Seno tanpa ampun saat itu, PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK PLOK
 Ah ah  ah ah ah\ PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK PLOK
 Ah ah  ah ah ah
Suara tubuh kami beradu dan desahan nafas kami saat itu. aku tidak menyangka entotanku membuat pak Seno mendapatkan orgasme, saat aku menggenjot  pantatnya Pak Seno memuncratkan spermanya dikasur, karena kenikmatan yang dia rasakan. aku masih menggenjot dia karena belum mendapatkan orgasmeku, dan ternyata dia minta dicabut dulu karena sudah merasa kegelian dan mules. Sesudah kulepaskan kontolku dari lubang duburnya dia berlari kearah kamar mandi. Kontolku masih ngaceng saat itu dan aku duduk diranjang sambil mengocok ngocok kan sendiri kontolku yang besar dan panjang ini. Pak Zulfikar tiba tiba bangkit dari duduknya kemudian dia meludahkan telapak tangannya kemudian membalurnya kedalam lubang duburnya sendiri, kemudian dia meminta ku tidur terlentang, dan memegang batang kontolku, lalu memasukkan pelan pelan kedalam lubangnya dan mendudukinya. Aku memejamkan mataku saat itu, benar benar sempit lubang ini, lebih sempit dari lubang Pak Seno sehingga membuat ku sangat sangat menikmatinya. Pak Seno mendiamkan batang kontolku didalam lubangnya beberasa saat, kemungkinan karena ukura kontolku yang besar dan panjang ini membuatnya harus menyesuaikan terlebih dahulu.  5 menit kemudian baru dia menggoyangkan pantatnya naik turun. Sehingga membuatku menikmatinya .pak Zulfikar menduduki kontolku sambil mengocokkan kontolnya yang mulai menegang saat aku entot . dia mengerang kenikmatan sangat nikmat kata dia.
15 menit aku ngentotin dia posisi duduk ini. dan dia minta ganti gaya. Dia bangkit dari duduknya pelan pelan mencabut kontolku dari lubang duburnya, kemudian dia menungging dihadapanku, aku kembali masukkan kontolku pelan pelan kedalam lubangnya sampai mentok lalu menggentonya pelan pelan.  Pak Seno sudah kembali dari kamar mandi, dia tersenyum bahagia melihatku yang tengah ngentotin Pak Zulfikar dengan doggy style, karena tadi tau aku belum orgasme. Aku ngentotin pak zulfikar dengna tempo yang kencang juga saat itu. jepitan lubang duburnya sangat enak dan nikmat, dan sodokan kontolku juga memberikan kenikmatan pak Pak Zulfikar sehingga kami berdua mendesah desah nikmat. Saat itu Pak Seno mendekat kearah pak Zulfikar kemudian mereka berdua berciuman dengan sangat dahsyatnya. Akupun jadi mempercepat genjotan ku ternyata adegan ciuman tadi membuat aku semakin terbakar gairah. Orgasmeku kian mendekat spermaku terasa sudah berada diujung kepala kontolku sehingga aku mempercepat genjotanku dan mengentoti pak Zulfikar tanpa ampun
PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK PLOK
 Ah ah  ah ah ah\ PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK PLOK
Dan akhirnya aku mengerang panjang saat itu, menekan batang kontolku sampai dalam lubang dubur Pak Zulfikar dan menembakan beberapa kali spermaku didalam lubang duburnya, aku mencapai orgasmeku saat itu betul betul aku puas aku mencapai orgasme ku setelah mengentoti kedua bapak ini. aku sempat menggoyang goyang kecil pantatku walau sudah orgasme aku belum ingin mengeluarkan kontol ku dari lubang pantat Pak Zulfikar karena remasan dan jepitannya sangat luar biasa enak berbeda dari jepitan memek istriku. Sampai kontolku terlepas sendiri karena melemas, dan aku tidur terlentang ngos ngosan .pak Zulfikar pun tidur terlentang saat itu, terlihat sperma dia menetes diujung kepala kontolnya ternyata dia juga mencapai orgasmenya dengan cara aku entot, aku tersenyum saat itu karena sanggup membuat dua bapak ini orgasme dengan cara ku entot gentian. Hampir 15 menit kami tidur terlentang melepas lelah kemudian Pak Zulfikar mengajak kami bertiga untuk mandi bersama. Didalam kamar mandi kami saling membersihkan, ada perasaan aneh kembali terlintas dari pikiranku tapi rasa nikmat ngentot pantat sangat membekas pada pikiranku yang ternyata sangat enak dan nikmat. 10 menit saling membersihkan badan ternyata nafsu sex ku kembali bangkit. Untuk kedua kalinya aku ngentotin kedua bapak ini bergantian dikamar mandi, pada ronde ini, aku keluar lebih dahulu dari mereka, karena saking nikmatnya, dan kemudian Pak Zulfikar gentian mengentoti Pak Seno sampai mereka berdua orgasme bersama. Malam itu kami bertiga tidur sekamar, aktivitas yang kami lakukan dari sabtu dan minggu saat libur ini yaitu ngentot dan ngentot bertiga.
Selanjutnya pada malam malam berikutnya kadang Pak Seno meminta diriku untuk mengentoti dirinya  sebelum tidur, dan kembali aku ulangi di pagi hari saat mandi sebelum mulai diklat. Pak Seno betul betul mampu memuaskan diriku , karena dia rela aku entot kapanpun aku mau. Dan selama diklat Pak Seno menjadi pengganti istriku  untuk memuaskan hasrat birahiku, dan saat sabtu minggu kami akan selalu mengulangi permainan sex bertiga kami, untuk selanjutnya kami memilih menyewa hotel supaya lebih nyaman dan nikmat bisa berteriak teriak saat orgasme tanpa takut dipergoki.
TAMAT


2 komentar:

  1. AKU IKUT GABUNG NGENTOTNYA DONG.PAK WAWAN GAY CIKUPA TANGERANG 085691291433/pakwawansetiawan79@gmail.com

    BalasHapus
  2. entot aku juga dong
    ni WA aku
    081770786214

    BalasHapus