Selasa, 23 Mei 2017

PERJALANAN PULANG KAMPUNG (THREESOME DENGAN PAK WIRA DAN PAK BARA)




Perjalanan Pulang Kampung ( Threesome dengan Pak Wira dan Pak Bara)

Cerita ini hanyalah fiktif dan khayalan belaka 
Tokoh dalam cerita ini :

Aku ( Pak Cipta) : Umur 45 tahun, Karyawan Swasta, perawakan body gempal, tinggi 170 berat 80 kg, berkumis tebal, Maried, manly, macho, rule sex : Bot
Pak Bara: umur 45 tahun, PNS perawakan, tinggi 175 cm berat 85 kg, berkumis, Maried, Duda, Rule Sex : verst Top.
Pak Wira : umur 50 tahun, TNI perawakan tinggi 170 cm berat 80 kg, berkumis, macho, gempal, berbulu dada, Maried, Rule Sex : Bi Top.

Malam ini aku berencana setelah pulang kerja nanti akan langsung pulang ke kampungku di daerah jawa timur dengan menggunakan bus. Karena ada keperluan yang sangat mendesak dan penting, karena orang tuaku sakit. Perkiraan perjalanan kurang lebih akan memakan waktu sekitar 12 Jam. Bus yang aku tumpangi akan berangkat sekitar pukul 20:00 kemungkinan aku akan sampai di kampungku keesokan harinya. Aku pulang kampung sendirian saja karena istri dan anak anakku tidak bisa ikut karena mereka sedang ujian sekolah. Aku suka pulang dengan naik bus dan berangkat pada malam hari karena perjalanan pasti lancar. Aku tiba di terminal pulo gadung pukul 19:00 malam kemudian aku membeli tiket bus executive,setelah membeli tiket kemudian aku naik ke kursi yang aku dapatkan, disebelahku masih kosong , semoga saja teman dudukku nanti adalah bapak2 bapak seumuranku atau lebih tua dariku karena aku adalah seorang bisexual yang juga menyukai laki laki paruh baya dan berkumis. Karena aku membeli tiket nya mendadak aku mendapatkan tempat duduk di pojok belakang. Tak lama kemudian ada dua orang bapak bapak yang datang bersamaan, kedua bapak ini menarik perhatianku karena mereka sangat ganteng dengan kuminya yang lebat sungguh macho pikiranku saat itu. nampaknya kedua orang ini saling mengenal karena mereka nampak sambil ngobrol saat itu. salah satu bapak itu duduk disebelahku, dan satu orang lagi duduk didepanku sebelum duduk bapak itu melihat kearahku dan tersenyum manis, akupun membalas senyumnya
Penumpang bus malam ini lumayan hampir penuh, karena bis executive maka disediakan selimut dan bantal kepala. Bapak ini kemudian duduk disebelahku, kaki kami bersentuhan saat itu karena bapak ini duduknya mengangkang, ada perasaan nyaman kurasakan karena kaki kami bersentuhan ini, dan dia suka menggoyang goyangkan kakinya. Sambil menunggu bis ini berangkat aku memulai obrolan basa basiku menanyakan arah tujuannya kemana dan ternyata kami satu tujuan. Dan ternyata orangnya sangat bersahabat. Akhirnya kami berkenalan saat itu, namanya Pak Wira, dari obrolan tersebut aku mengetahuinya bahwa dia adalah seorang TNI yang bertugas di Jakarta, keluarganya ada di kampung sehingga tiap sebulan sekali dia akan pulang kampung. Pantes saja bapak ini gagah sekali pikirku saat itu dia mengenakan celana jeans biru yang ketat, tonjolannya nampak besar terlihat dalam posisi dia sedang duduk, aku beberapa kali mencuri pandang  saat ngobrol dengan dia. Mendadak aku menjadi horny sekali saat itu, karena aku sudah lama tidak bercinta dengan sesame pria, aku jadi ingin ditembak lubang pantatku oleh kontol, tak butuh waktu lama untuk kami menjadi akrab karena memang kami berdua tipikal yang gampang berteman. Akhirnya bus pun siap untuk berangkat karena penumpangnya sudah terisi penuh, dan lampu di dalam bus pun dimatikan. Beberapa saat kami masih mengobrol mengenal lebih jauh, kadang kami selingi dengan candaan.
Karena udara ac didalam bus sangat dingin membuat aku kedinginan saat itu, aku ambil selimut yang tersedia dan menyelimuti tubuhku. Tangan kami sama sama memegang pembatas kursi sehingga membuat bersentuhan. Ada perasaan nyaman kurasakan aku merasakan pergelangan tangan Pak Wira penuh bulu, aku jadi membayangkan badannya dalam keadaan polos apakah bulunya juga selebat bulu ditangannya. Nampaknya Pak Wira pun tidak tahan juga dengan dinginnya AC sehingga dia juga menyelimuti tubuhnya.  Sepanjang perjalanan kami mengobrol , Pak Wira tipikal orang yang suka ngobrol dan bercanda sehingga waktu jadi tidak berasa tidak sangka kami sudah keluar tol Cileunyi Bandung. Karena aku merasakan kantuk akupun ijin pada Pak Wira untuk tidur, dan dia pun juga ingin tidur. Aku yang terlelap dikursiku tiba tiba terbangun karena merasakan kepala Pak Wira Menyender di bahuku,  dalam keremangan aku memandang wajah Pak Wira yang terlelap menyender di bahuku, aku mengaggumi ketampanan dan kemachoan pada dirinya. Kumisnya sangat tebal dan rapi bibirnya merah, seandainya saja dia suka pada ku pikiranku mulai melantur hehehe.
Aku sebenarnya tidak keberatan kalau dia tidur menyender dibahuku karena aku menyukainya, guncangan pada bus ternyata membangunkan dirinya , karena tangannya membentur pembatas antar kursi. Dia yang melihatku masih terjaga mengajakku kembali berbincang bincang, aku menyarankan pembatas kursinya diangkat saja supaya lebih lega kataku. Pak Wira menyetujui saranku sehingga tubuh kami makin mepet saat itu. kaki kita bersentuhan saat itu, aku merasakan sensasi yang berbeda saat itu karena aku menyukainya. Sambil ngobrol dia suka sekali menggerakan kakinya sehingga kaki kami sering beradu saat itu. hal itu saja bisa membangkitkan birahiku saat itu dan kontolku menegang keras dibalik celanaku. Beberapa saat kemudian terdengar dengkuran halus Pak Wira ternyata sudah tertidur kembali, tangannya kini memegangi pahaku yang besar.aku mencoba untuk tidur juga tetapi karena aku sedang dalam keadaan terbakar birahi mataku susah untuk dipejamkan.
Tak lama kurasakan tangan Pak Wira bergerak gerak diatas pahaku, karena ditutupi selimut dan keadaan didalam bus yang gelap membuat aksi dari pak wira tidak ada yang melihat. Aku sempat kaget dengan aksi berani dari pak wira, aku yang semua berpikiran kalau dia sedang bermimpi sehingga aku mendiamkan dan menikmati saja. Aku berpura pura tidur saat itu, membuat dengkuran dengkuran halus, sehingga aksi Pak Wira kurasakan semakin berani. Kini elusan elusan tangannya tidak lagi di pahaku saja, kini sudah berada diatas selangkanganku. Karena kontolku sudah tegang  aku yakin Pak Wira akan merasakan akan kekerasan kontolku dibalik celanaku ini. aku tersenyum dalam hati karena beruntung bisa duduk dengan orang yang aku sukai dan dia ternyata menyukaiku juga. Aku membiarkan aksi aksi Pak Wira, walaupun nikmat aku berusaha menahannya tidak membuat desahan desahan yang mencurigakan. Karena aku sudah tidak tahan, aku menggenggam tangan Pak Wira, dan menatap wajahnya dan tersenyum manis kepadanya. Pak Wira pun membalas senyumku tak kalah manisnya dan tatapan kami berdua seakan mengatakan bahwa kami saling suka.
Aku mengelus tangan Pak Wira yang berbulu itu, sebenarnya aku sangat ingin mencium bibirnya tapi kondisinya sangat tidak memungkinkan. Karena selain belum terlalu larut malam banyak penumpang yagn belum tidur saat itu, sehingga kami melakukan aksi pegang pegangan saja dibalik selimut.  aku kemudian mengarahkan tanganku keselangakangan Pak Wira, ternyata kontolnya juga sudah sangat tegang, dari balik celana nya aku meremas remas kontolnya . aku bisa rasakan kontol Pak Wira sangatlah keras, ukurannya aku perkirakan juga sangat besar sehingga membuat aku gemas meremas remasnya dan aku sangat ingin bisa mengisap kontolnya itu, dan juga ingin merasakan hujaman kontolnya didalam lubang duburku. Ternyata Pak Wira orangnya berani juga, dia menarik zipper celananya kemudian mengeluarkan kontolnya dari dalam celananya sehingga menyembulah kontolnya dan segera kugenggam dengan cepat. Luar biasa kini aku bisa merasakan daging kontol yang sangat keras dan tebal sebesar genggaman tanganku yang gemuk. Karena kami melakukan aksi itu dari balik selimut dan gelapnya didalam bus sehingga tidak akan ada orang yang mengetahui aksi kami saat itu.  aku melihat bibir pak wira mengucapkan kata buka dengan berbisik, dan aku memahami bisikannya, sehingga aku menarik zipper celanaku dan mengeluarkan kontolku yang sudah tegang keluar dari sangkarnya dan menyembul keluar, ukuran kontolku standar saja, panjangnya kurang lebih 14cm diameter 3cm dengan tingkat kekerasan yang lumayan. Kontolku pun juga kini sudah dalam genggaman Pak Wira, dan dia mulai mengocok ngocok pelan kontolku dari balik selimut. nikmat sekali dan akupun tak mau kalah untuk ikut mengocok kontolnya dengan pelan.
Ternyata Pak Wira orangnya sangat cerdas, selagi kami melakukan aksi saling mengocok itu, dia mengajakku berbincang bincang tentang apa saja untuk mengalihkan perhatian orang, padahal tangan kami berdua sibuk saling mengocok. Hampir 15 menit kami saling mengocok saat itu, ternyata aku hampir mencapai orgasmeku, aku memegang tangan pak wira memberi kode untuk menghentikan aksinya, dan aku berbisik pelan mengatakan kalau aku mau muncrat, dia pun tersenyum dan memahami bisikkan ku itu dan menghentikan aksi mengocoknya, dan berbisik pelan juga bahwa dia juga hampir muncrat juga barusan, sehingga kami tertawa pelan saat itu.  untuk mengalihkan perhatian kami kembali berbincang bincang, dan Pak Wira mengatakan kalau nanti kita akan berhenti di tempat makan mungkin sekitar sejam lagi akan sampai dan kita akan makan disana, kurang lebih sejam bus akan berhenti untuk istirahat. Dan dia mengatakan dilanjutkan disana aja nanti sampai muncrat katanya hehehe aku pun sangat tidak sabar menantikannya.
Akhirnya kami berdua memasukkan kembali kontol masing2 kedalam celana, sejam kemudian bus nampak memasuki sebuah rumah makan yang saat itu sepi hanya ada bus kami saja. Lampu pun dinyalakan dan kondektur bus membangunkan penumpang bahwa kita akan makan malam dulu dan ternyata ban bus ada yang bocor sehingga kemungkinan kita akan istirahat kurang lebih 2 jam , akupun tersenyum karena punya banyak waktu bisa bersama Pak Wira nanti. Aku melihat wajah Pak Wira dalam kondisi bus yang sudah dinyalakan lampunya, guratan wajah ganteng nampak sangat jantan bagiku, senyumnya begitu manis dan dia mengajakku turun. Saat kami akan berjalan dia memanggil temannya yang duduk didepannya untuk segera turun. Ada perasaan kecewa saat itu ternyata Pak Wira tidak sendiri, dan apa mungkin kami akan melanjutkan aksi kami tadi yang sempat tertunda. Akhirnya kami bertiga turun dari bus dan mengambil makanan yang tersedia dirumah makan itu.kami bertiga duduk di satu meja. Pak wira mengenalkan aku pada temannya, secara fisik dua orang ini ganteng ganteng dan sesuai dengan selera ku, namanya Pak Bara, umurnya mungkin sama denganku kumis nya yang lebat dan badannya yang gempal membuat aku terpesona. Saat kami bersalaman dia memandangiku dengan tajam kemudian tersenyum manis padaku. Sambil makan kami bertiga sambil ngobrol2 saling mengenal lebih jauh lagi. Pak Wira yang makannya sangat cepat kemudian mengatakan ingin ke toilet dia memintaku untuk menyusulnya dan meminta Pak Bara juga ke toilet kalau sudah selesai makan. Sebelum berlalu dari meja dia mengedipkan matanya padaku dan tersenyum manis padaku, aku jadi gee r dibuatnya, aku jadi tidak sabar aksi apa yang akan terjadi nanti diantara aku dan Pak Wira. Pak Bara ternyata lebih dahulu selesai makannya kemudia dia pamit untuk pergi ke toilet duluan, aku yang masih menyisakan makanku kemudian mempercepat makanku 5 menit kemudian aku menyusul mereka yang sudah dulu pergi ke toilet. Didalam toilet banyak bilik biliknya dan saat itulampu dibilik toilet mati, hanya nyala dibagian wastafel saja sehingga membuat di area bilik sangat gelap. Didalam toilet aku tidak menemukan Pak Wira dan Pak Bara, karena suasana sepi akupun memanggil pak wira dan dia menyahut katanya ada dipojok belakang. Akupun mendekat dan dia membukan pintu saat itu. baru saja aku masuk dia sudah memelukku dan menciumi diriku dengan sangat ganasnya. Bibirnya sangat lihai mencumbu bibirku, kumis kami berdua beradu.lidahku dihisapnya sungguh sangat luar biasa gaya bercumbunya sangatlah ganas. Kami berdua tidak terlalu banyak mengeluarkan desahan karena tidak ingin membuat orang curiga. Sambil bercumbu, tangan Pak wira aktif membuka pakaian yang aku kenakan sampai aku sudah bugil dan aku menggantungkan pakaianku. Ternyata diapun sudah berbugil saat itu dia kembali memelukku dan kami berdua kembali berciuman, aku peluk badannya yang penuh dengan bulu sehingga membuat birahiku naik, dan kontolku menegang sempurna, kontol dia pun sudah tegang sejak tadi menusuk nusuk perutku saat berciuman. 5 menit kami berciuman saat itu pak wira mengatakan ingin  menyalakan keran air supaya ada suara sehingga desahan kami akan tidak terlalu kedengaran. Saat itu dia kembali memeluku dan mengajakku berciuman tapi badan kami tidak berdempetan. Kumis kami berdua kembali beradu saat itu, aku merasakan gaya berciuman yang sangat berbeda saat itu, kali ini lebih kalem dan romantis, karena gelapnya bilik itu aku tidak bisa melihat apa apa, saat aku memeluk badannya aku merasakan hal yang aneh. Tubuh yang kupeluk saat ini tidak berbulu lagi, tapi badan gempalnya sama. Aku tidak ambil pusing saat itu dan menikmati ciuman ciuman ini. saat aku berciuman aku merasakan bongkahan pantatku ada yang buka ternyata didalam bilik ini tidak hanya aku dan Pak Wira saja, tetapi ada Pak Bara juga. Jadi aku sekarang ternyata sedang berciuman dengan Pak Bara. Luar biasa aku sedang 3 some dengan dua orang bapak bapak gagah yang  aku sukai dan itu membakar birahiku lebih panas lagi. Aku menggegam kontol Pak Bara yang sudah mengacung tegak keras. Ukurannya sepertinya hampir sama sepertiku aku mengocok ngocok pelan kontolnya dan diapun menggegam kontolku dan dikocok kocoknya jgua, sambil kami berciuman, aku dan Pak Bara saling mengocok. Dibawah sana aku merasakan Pak Wira sedang menjilati lubang duburku, jilatannya sangat nikmat membuatku mabuk kepayang. Lubang duburku dijilat abis oleh nya dan sesekali dia akan menggigit bongkahan pantatku sehingga aku menggelinjang kegelian, karena posisi ku saat itu sedang berciuman dengan Pak Bara sehingga aku tidak mengeluarkan desahan yang berlebihan walaupun rasa nikmat yang kurasakan sangat luar biasa. Pak Wira kemudian menjolokkan jarinya kedalam lubang duburku, aku yang memang seorang bot sangat menikmati lubang duburku di manja oleh aksi jari jemari Pak Wira dan diselingi dengan jilatan lidahnya. Aku menggoyangkan pantatku kiri kanan karena saking nikmat dan geli yang kurasakan. Tak berapa lama kini aku merasakan gesekkan batang kontol dari Pak Wira di celah lubang duburku. Jilatan tadi membuat lubang duburku menjadi licin oleh air liur Pak Wira, dan kudengar Pak Wira meludah aku rasa dia memakai air liurnya untuk pelumas pada kontolnya dia akan menyodomiku saat ini, sebenarnya aku ingin merasakan mengisap kontolnya tapi ternyata dia sudah ingin ke menu utama ingin menyetubuhi diriku. Punggungku ditekan pak wira sehingga kini posisiku agak menungging aku berpegangan pada tubuh pak bara saat itu. pak bara meremas remas seluruh tubuhku agar aku rilex sebelum dientot oleh Pak Wira. Aku merasakan kepala kontol Pak Wira sudah menempel dibibir lubang duburku, ditekannya pelan pelan kepala kontolnya sampai berhasil menembus lubang duburku. Walau aku seorang bot dan sudah sering dientot oleh bapak2 tetapi ukuran kontol pak Wira sangatlah besar, sehingga saat kepala kontolnya berhasil menembus lubang duburku aku merasakan sedikit kesakitan juga.  Aku mengaduh pelan saat itu, pertanda aku merasakan sakit, sedikit panas aku rasakan karena pelumas nya kruang banyak. Pak Wira kembali mencabut kontolnya dan meludah kembali yang banyak. Dan mencoba lagi memasukkan kontolnya kedalam lubang duburku. Satu hentakan keras kurasakan sehingga kontol Pak Wira berhasil menembus lubang duburku, Pak Bara yang tau aku akan merasakan kesakitan kemudian menciumi bibirku, supaya aku tidak mengerasng ngerang kesakitan, Pak Wira menggoyang goyang pelan kontolnya keluar masuk lubang duburku, kini rasa sakit itu telah hilang dan rasa nikmat yang kuraih sangat luar biasa, hujaman hujaman kontolnya sangatlah nikmat. Sudah lama aku tidak merasakan genjotan yang kuat seperti ini.  saking nikmatnya kini pantatku kini sudah mengimbangi genjotan dari pak wira. Pak Bara nampak menjilati putting susuku  makin kelojotan aku menerima serangan lidah Pak Bara pada putting susuku. Aku merasakan kenikmatan dobel saat itu. 5 menit aku digenjot oleh pak wira, hujaman kontolnya sangat luar biasa membuatku mabuk kepayang,  Pak Bara mengarahkan kontolnya di wajahku sehingga aku memasukkan kontolnya kedalam mulutku, aku mengisap kontolnya dengan penuh perasaan sehingga membuatnya mengerang ngerang pelan saat itu tidak ada tanda tanda ada orang yang akan masuk ke toilet saat itu, karena kalau ada orang masuk suara pintu akan terdengar. Ketika ada suara pintu kami pun akan menghentikan aktivitas kami sebentar, dan kembali melanjutkan ketika orang itu sudah keluar dari toilet. Karena keadaan toilet yang sedikit gelap itu tentu akan membuat orang akan buru buru untuk menyelesaikan kencingnya atau cuci mukanya karena mungkin horror heheh.
10 menit sudah aku digenjot oleh kontol besar Pak Wira belum ada tanda tanda dia akan mencapai orgasmenya, aku pun menahan orgasme ku agar jangan sampai muncrat dulu karena kalau sudah muncrat jadi tidak nikmat lagi rasanya saat dientot. Tak lama kemudian pak wira mencabut kontolnya dari dalam lubang duburku, dan Pak Bara mencabut kontolnya dalam mulutku, dan dia berjalan ke arah belakang.pantatku kini ada yang memegang, dan kurasakan gesekan kontol dilubang pantatku, aku berpengangan pada tembok saat itu. sungguh geli rasa nya merasakan gesekan kontol itu, tapi aku merasakan sedikit hampa saat kontol besar pak wira dicabut dalam lubang duburku ini.aku mendengar suara cipokan saat itu, kemungkinan pak wira dan pak bara sedang berciuman dengan dahsyatnya, dan tak berapa lama sebuah kontol menusuk kencang kedalam lubang duburku, aku sampai kaget atas serangan mendadak ini, walau sedikit berbeda aku merasakan kontol ini lebih kecil dari yang tadi, aku tau kalau yang kini mengentoti diriku adalah pak Bara, walau ukurannya lebih kecil dari kontol Pak Wira ternyata gaya dia menghujamkan kontolnya sangatlah hebat, rasa nikmat yang kurasakan sangatlah luar biasa, gerakan lembutnya kiri dan dan kekanan dan kadang disertai dengan tempo hujaman yang lebih kencang dank eras membuat ku mabuk kepayang.  Aku sampai mengerang mengerang pelan dibuatnya, sungguh luar biasa kedua bapak ini, style mengentot mereka berbeda dan mampu memberikan aku kenikmatan yang tiada tara. 10 menit pak Bara mengentotiku, dan tiba tiba dia berhenti menggenjotkan kontolnya pada lubang duburku, dan subah dorongan kencang kurasakan, dan kudengar Pak Bara mengaduh menahan sakit, dan aku tau kalau kini dia sedang dientot oleh pak wira. Posisi pak bara berada ditengah tengah saat itu,  dia akan merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa menurutku karena kontolnya sedang tertancap dalam lubang duburku, dan lubang duburnya kini dientot oleh Pak Wira. Walaupun Pak Bara tidak menggenjotkan kontolnya kedalam lubang duburku, tapi, karena genjotan Pak Wira dibelakang yang sedang mengentotnya membuat kontolnya ikut bergerak maju mundur dengan sendirinya.  Hampir 5 menit kami dalam posisi itu, dan aku mendengar Pak Bara tidak mampu menahan nikmat yang dia rasakan, Pak Wira nampak makin kencang mengentoti Pak Bara sehingga aku merasakan semburan hangat didalam lubang duburku , semprotan sperma pak bara sangat banyak aku rasakan sehingga lubang duburku jadi penuh dengan spermanya, dia mengerang nikmat menuntaskan orgasme yang dirasakan saat itu, dan mencabut kontolnya dari lubangku, tak berselang lama, kembalikurasakan kontol besar pak wira menembus lubang duburku, yang sudah basah dipenuhi sperma pak bara, sehingga membuat pak wira lebih mudah untuk memasukkan kontolnya . kali ini genjotan genjotannya sangat nikmat karena sudah sangat liicin dibantu dengan sperma yang ada dalam lubang duburku. Genjotan genjotannya sangatlah nikmat dan pak wira ini sungguh seorang pejantan tangguh, dia masih mampu mempertahankan ketangguhannya, belum muncrat juga, dan pak bara kemudian berjongkok dibawahku kontol tegangku dimasukkan kedalam mulut, kontol ku diisap dengan ganasnya, saat itu, sungguh nikmat sekali , sehingga 5 menit kemudian aku mengatakan bahwa aku sudah tidak kuat lagi ingin muncrat, dan pak wira nampak makin mempercepat genjotannya pada lubang duburku, sehingga aku yang sudah tidak mampu lagi menahan nikmat ini menyemprotkan spermaku kedalam mulut Pak Bara yang sedang asik mengisap kontolku, aku hentakkan dalam kontolku didalam mulut Pak bara sehingga spermaku aku memenuhi mulutnya, dan pak Wira nampak mencapai orgasmenya juga saat itu, karena pada hujaman terakhir kontolnya sangat keras dan dalam, dan aku juga dapat merasakan tembakan spermanya didalam lubang duburku, ahh sungguh nikmat sekali. Walau sudah keluar dia masih menggenjot pelan kontolnya didalam lubang duburku sambil melepas lelah, nafasnya ngosa nogsan saat itu. tak lama kemudian dia mencabut kontolnya dari lubang duburku. Pak Bara keluar duluan saat itu, dan masuk kebilik sebelah untuk mandi dan berganti pakaian, aku dan Pak Wira mandi bersama saat itu. didalam kegelapan bilik kamar mandi ini kami mandibersama saling membasuh badan pasangan dan sesekali kami berciuman kembali dengan sangat ganasnya. Setelah selesai mandi dan berpakain kami kembali kedalam rumah makan dan duduk kembali bertiga mengobrol sambil menunggu bus akan berangkat kembali, mengantarkan kami ke kampung halaman. Dari obrolan tersebut kami bertiga berencana akan bertemu kembali setelah bertukar nomor hp karena kami tinggal tidak jauh jadi kami akan janjian untuk kembali berjumpa.
Selama aku berada dikampung aku selalu menyempatkan diri untuk bisa berjumpa dengan dua bapak ini, kadang ml bertiga lagi, atau kadang berdua saja dengan Pak Bara atau Pak Wira, aku sangat menyukai kedua bapak ini karena sesuai dengan seleraku, dan mereka berdua benar benar sosok yang pengalaman dalam sex dank arena mereka sudah sama sama menikah jadi aku merasa nyaman karena akan bisa menjaga privacy masing2. Dan kami pun janjian untuk balik kejakarta menggunakan bus yang sama dan kalau ada kesempatan kami akan mengulangnya kembali. Di Jakarta pun kami sering kencan bersama, karena mereka berdua kost sendiri karena masing masing keluarga ada dikampung halaman. Sungguh pengalamanku yang sangat berkesan, aku bisa mendapatkan teman bercinta dengan tanpa sengaja . I LOVE U PAK WIRA, PAK BARA.

TAMAT.

1 komentar:

  1. EN TOT AKU JUGA DONG.ADA YG MAU GK.PAK WAWAN GAY CIKUPA TANGERANG 085691291433/085719433932/pakwawansetiawan79@gmail.com

    BalasHapus